Keberadaan ikan tanpa daging yang hidup beberapa tahun kebelakang masih sering kita dengar, sebagai sebuah keajaiban.
Pemandangan disini indah, sejuk terlebih spesies ikan di Telaga Sangiang yaitu Ikan Lele, Ikan Mas, dan Ikan Nila.
Baca Juga: Wisata Religi? Jangan Jauh-jauh, di Majalengka ada 8 Objek Wisata Religi ini
Ikan disini tidak boleh dimakan apalagi ikan lelenya karena itu bukan ikan biasa melainkan ikan jelmaan para prajurit Kerajaan.
Menurut kuncen disana, telaga itu berbentuk Kuali. Pernah ada orang yang meneliti tentang kedalaman talaga ini tapi tidak pernah diketahui kedalamannya.
Impossible. Tapi itulah faktanya, itu adalah kebesaran Allah SWT. Dan fakta yang lebih menarik lagi air di talaga ini kalau musim hujan airnya akan surut sedangkan di musim kemarau kebalikannya pasti airnya akan melimpah.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Namun Ingin Berbisnis? sebaiknya coba 7 Peluang Bisnis Ini
Beberapa kejadian tersebut sering dijadikan “tetendon” atau siloka yang bakal terjadi, baik yang mempunyai dampak scope lokal ataupun nasional, misalnya tentang ketinggian air.
“Debit air di Situ Sangiang suka dijadikan “tanda” datangnya dua musim yang berbeda, yaitu musim kemarau dan musim penghujan, biasanya menjelang musim kemarau tiba, ketinggian air akan bertambah bahkan sampai masuk menjangkau bangunan tembok, anjungan yang berada di tepi Situ.
"Sementara pada musim penghujan tiba, volume air justru berkurang alias surut. Walau secara ilmiah belum dibuktikan kebenarannya. Begitupun “rumput ilat” yang menutup hampir sebagian Situ, dan sering dijadikan tanda terjadinya sebuah peristiwa” kata abah Mustofa.