Perang Cirebon dengan Talaga, Bermula dari Kesalahpahaman

- 27 Agustus 2020, 07:00 WIB
/Portal Majalengka/Andra Adyatama

Baca Juga: Messi Ingin Hengkang, Suporter Meradang

Perang tersebut dikisahkan berlarut-larut memakan waktu bertahun-tahun dari Tahun 1511 hingga 1529.

Pada perang Pertama Talaga menerjunkan Demang Talaga sebagai pimpinan perangnya, akan tetapi Demang Talaga dapat dikalahkan Cirebon.

Pada perang Selanjutnya, Talaga menempatkan Arya Salingsingan sebagai panglima perangnya, pada perang kedua ini Talaga sulit dikalahkan, sebab Arya Salingsingan dikisahkan sebagai panglima perang yang handal.

Baca Juga: DPRD Ingatkan Pemerintah Fokus Tangani Covid-19. Jangan ada Klaster Baru Pendidikan.

Sementara Arya Salingsingan sendiri kemudian ditawan dengan hormat dan untuk selanjutnya masuk agama Islam.

Dalam buku Sejarah Cirebon yang disusun Sulendraningrat, disebutkan Arya Salingsingan merupakan Pangeran (Putera Mahkota) Kerajaan Talaga, anak dari Pucukumun Talaga.

Baca Juga: Promosikan Wisata Majalengka, Sukawana Dream Village dan Goweser Majalengka Gelar Fun Bike

Kekalahan pasukan Talaga dibawah pimpinan Arya Salingsingan menandai takluknya Talaga pada Cirebon.

Selepas takluknya Arya Salingsingan, Tentara Cirebon kemudian menjuju Istana Talaga, akan tetapi Prabu Pucukumun Talaga rupanya terlebih dahulu telah meninggalkan Istana bersama adik perempuannya.(History of Cirebon)

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x