Dalam mewujudkan Pemilu 2024 yang berkualitas perlu bekerja sama dengan berbagai pihak. “Kita tidak mungkin menghasilkan Pemilu yang berkualitas jika tidak ada kolaborasi multi pihak,” ujarnya.
Penerbitan buku ini mendapatkan dukungan dari Internews - USAID MEDIA. Menurut Eric Sasono, Chief of Party Internews, peran media sangat penting dalam pemilu ini sehingga diharapkan panduan ini bisa meningkatkan kapasitas para jurnalis dalam meliput Pemilu, juga secara internal, mereka bisa mematuhi etika, karena godaan pemilu sangat besar. “Sejak pertama kali didirikan AJI cukup konsisten dalam menegakan etika menjadi pilar utama dalam kerja jurnalistik, terutama dalam pemilu,” kata Eric.
Buku panduan ini juga mendapat sambutan positif dari Dewan Pers. Anggota Dewan Pers Asep Setiawan mengatakan buku ini merupakan sebuah pengayaan untuk jurnalis di Indonesia untuk meliput pemilu. Dia menilai buku ini mempunyai tiga aspek yang cukup penting yakni aspek kognitif, afektif dan motorik.
Baca Juga: 6 Hal Penting untuk Diperhatikan Agar Baterai dan Usia Pakai Smartphone Awet
“Aspek kognitif-pengetahuan cukup menyeluruh, aspek afektif seperti etika juga lengkap, wartawan memiliki keberpihakan dan attitude yang jelas,” ujar Asep. Dia juga menyinggung aspek terkait isu keamanan digital dan advokasinya. Di era digital ini dengan perkembangan pemilu 2024 yang unik dan menantang.
Dewan Pers juga akan ikut mendukung diseminasi buku panduan tersebut melalui laman dan program-program terkait peningkatan kapasitas jurnalis dalam peliputan pemilu.
Buku ini juga mendapatkan dukungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Komisioner KPU August Mellaz buku ini mempunyai insight yang bagus. Bukan hanya untuk menjawab perkembangan yang obyektif yang akan dihadapi, tapi juga untuk KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu 2024.