Network
PORTAL MAJALENGKA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon akan melakukan transformasi ke Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
Transformasi menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) itu didukung Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jendral Pendidikan Islam (Pendis).
Transformasi alih status UISSI tersebut ditandai dengan soft launching program studi Siber untuk prodi Pendidikan Agama Islam, salah satu jurusan tertua di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa 14 Desember 2021.
Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan kehadiran Universitas Islam Siber ini didasari semangat untuk memenuhi janji konstitusi.
Janji tersebut yakni memastikan tidak ada warga negara yang terlayani untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi keagamaan Islam.
Sedangkan Diktis Ditjen Pendidikan Islam, Suyitno menegaskan kehadiran Cyber Islamic University merupakan tuntutan zaman dan langkah yang dilakukan Kemenag merespon kebutuhan di lapangan.
Sehingga UISSI menurutnya bukan program gengsi-gengsian, namun untuk menyelesaikan pekerjaan rumah 86 ribu guru yang belum sarjana karena tidak dapat meninggalkan tugas mengajarnya.
“Jika ini tidak kita atasi, maka mereka tidak dapat meningkatkan jenjang karirnya sebagai guru professional dan ini tidak boleh dibiarkan oleh Kemenag,” jelas Suyitno.
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati menjelaskan, transformasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi Cyber Islamic University akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi keagamaan Islam siber di Indonesia.
“Dengan model pembelajaran yang sepenuhnya daring, mulai dari proses pendaftaran mahasiswa sampai kelulusan, Cyber Islamic University diharapkan menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan (PTKI) pertama di Indonesia yang sepenuhnya diselenggarakan secara daring,” tutur Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Sumanta Hasyim, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para jajaran pejabat Kementerian Agama yang mendukung kampusnya menuju UISSI.
“Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan yang panjang, saat ini kita dalam proses transformasi kelembagaan dari Institut menuju Universitas,” ujarnya.
Program tersebut menjadi Pilot Project yang merupakan sebuah apresiasi kepada lembaga dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Ini hasil kerja sama yang saat ini posisinya di Menpan RB, dan kami berharap dapat diproses dengan cepat dan berdiri Cyber Islamic University satu-satunya ada di Cirebon,” tutur Sumanta.
Kehadiran UISSI di Kota Udang merupakan tonggak sejarah yang terbangun melalui sejarah panjang Kota Cirebon, sebagai salah satu kota destinasi pendidikan Islam.
“Cirebon memiliki sejarah destinasi pendidikan Islam, yang pertama di masa Syekh Nurjati, kemudian dilanjutkan muridnya Sunan Gunung Djati Dengan membangun pesantren-pesantren hingga Alhamdulillah akhirnya berdiri IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang bertansformasi menjadi UISSI,” ujar rektor.
Baca Juga: HEBAT! Mahasiswa IAIN Temukan Cara Buat Hand Sanitizer Pakai Jeruk, Perlu Diberi Ibu Jari
Dalam proses transformasi, UISSI telah melahirkan metode pendidikan jarak jauh, yaitu PJJ PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
PJJ PAI tersebut telah berlangsung pada tahun ajaran 2021-2022 yang hingga saat ini memiliki mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke.
“Ini merupakan hasil dan manfaat yang memberikan kontribusi, memberikan akses pendidikan kepada anak bangsa yang bisa mengakses pendidikan walaupun tempat tinggalnya terhalang jarak,” ungkap rektor.
UISSI ini mulai membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022, dengan piloting Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang telah memperoleh Akreditasi Unggul.
Sehingga, pada tahun 2022 ditargetkan seluruh program studi yang Terakreditasi Unggul sepenuhnya akan diselenggarakan menjadi model Cyber University, sama halnya PJJ PAI yang telah berjalan. *
