Pembelajaran Tatap Muka, Ini Komentar KPAI

11 September 2020, 13:56 WIB
Sekolah tatap muka /Hj. Eli Siti Wasliah/

PORTAL MAJALENGKA - Komisioner bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti menyatakan, rata-rata sekolah di Jawa Barat belum siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di kondisi Pandemi Covid 19 ini. Pasalnya ujar dia, infrastruktur sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 di sekolah-sekolah belum terpenuhi.

Hal tersebut dikatakan Retno Lystarti saat melakukan peninjauan kesiapan infrastruktur protokol kesehatan di SMP Negeri 1 Rajapolah dan SMKN Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 10 September 2020.

Menurut Retno, selama ini pihaknya sudah mengunjungi sebanyak 31 sekolah di wilayah DKI dan Jawa Barat untuk meninjau langsung kesiapan infrastruktur protokol kesehatan di sekolah-sekolah jelang pelaksanaan PTM.

Baca Juga: MTQ Tingkat Jawa Barat Resmi Ditutup, Tiga Kabupaten/Kota Wakili Jabar ke Tingkat Nasional

Hasilnya ujar dia, dari sekolah-sekolah yang dikunjungi rata-rata infrastrukturnya belum siap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kondisi Pandemi Covid-19, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya.

"KPAI menilai sebagian besar sekolah belum siap menggelar sekolah tatap muka, karena banyak sekolah yang belum siap infrastruktur protokol kesehatannya hanya satu yang siap yaitu di SMK 11 Kota Bandung," ujarnya.

Diberitakan PikiranRakyat.com sebelumnya, dalam artikel yang berjudul KPAI: Rata-rata Sekolah di Jawa Barat Belum Siap Menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka, menurutnya, demi keselamatan, hak hidup menjadi nomor satu dan hak sehat nomor dua.

Adapun hak pendidikan berada pada nomor tiga. Guna memenuhi dua hak utama itu, KPAI berharap jika ingin menerapkan SKM, pihak sekolah menyiapkan infrastruktur sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Ingin Dapat BLT Pekerja Tapi Bukan Peserta BPJS Ketenagakerjaan? Ini Caranya!

"Karena untuk belajar tatap muka itu, baru bisa dilakukan jika sekolahnya siap, orang tuanya siap dan anaknya siap maka itu bisa dilakukan.

Sehingga bukan zona yang menjadi acuan, namun kesiapan ketiga syarat tadi sesuai protokol kesehatan," katanya.

Adapun belum digelarnya belajar tatap muka saat ini, karena masih banyak permasalahan dimana yang paling utama tidak terpenuhinya infrastruktur sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Waketum Gerindra Minta Jokowi Copot Jabatan Anies Sebagai Gubernur DKI

Sementara ketika tatap muka dilaksanakan, harus banyak hal yang dirubah mengikuti sesuai SOP protokol kesehatan.

Setiap warga sekolah harus mengikuti SOP mulai dari kedatangan dan proses belajar di dalam kelas sehingga ini perlu terus disosialisasikan.

"Contohnya, setiap guru maupun siswa yang datang ke sekolah harus memakai baju bebas lebih dulu, dan baru seragam digunakan ketika akan memasuki ruang kelas guna menghindari terjadinya Covid-19 ketika turun dari angkutan umum. Para siswa juga mesti diajarkan untuk tetap tahan mengenakan masker dalam jangka waktu 4 jam di dalam kelas. Termasuk pihak sekolah juga harus melakukan edukasi dan sosialisasi ke setiap orang tua agar bisa mengubah para perilaku siswa," tuturnya.

Baca Juga: Malaysia Longgarkan Keputusan, Siapa Saja yang Boleh Masuk?

Dikatakan Retno, KPAI baru bisa memberikan rekomendasi untuk sekolah menggelar tatap muka. Bukan berdasarkan status wilayah zona melainkan jika sekolah akan menggelar kegiatan PTM, ada lima pihak yang harus disiapkan mulai dari daerah, sekolah, guru, orang tua dan anak.

"Jika itu tidak terpenuhi dikhawatirkan akan membahayakan warga sekolah," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Rajapolah, Ade Dasmana NF mengatakan, sudah banyak orang tua dan siswa yang sangat ingin kembali belajar tatap muka termasuk pihak sekolah juga ingin menggelar belajar tatap muka.

Baca Juga: Mendag : PSBB Jangan Ganggu Jalur Distribusi

Namun pihaknya menyadari infrastruktur sekolah belum siap penerapan protokol kesehatan termasuk saat ini pihaknya belum mendapat persetujuan dari pemerintah daerah.

"Kami akan berupaya melengkapi kekurangan infrastruktur protokol kesehatan di sekolah dan ini tidak boleh main-main terutama dalam menyiapkan insfrastruktur. Untuk itu kami akan segera lengkapi semuanya agar anak bisa segera belajar tatap muka," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Nandang mengatakan, di Kabupaten Tasikmalaya selama ini memang sudah banyak sekolah yang tetap ingin menggelar KBM tatap muka.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Dorong Moeldoko dan Erick Thohir

Namun ujar Nandang melalui berbagai pertimbangan pihaknya belum mengeluarkan izin. Saat ini kata dia pihaknya baru mengedarkan surat ke sekolah terkait syarat untuk sekolah tatap muka.

"Untuk sekarang ini belum ada sekolah yang dinyatakan siap tatap muka, karena kita masih melakukan pendataan dan terkait pelaksanaan swab bagi guru akan berkoordinasi dengan gugus tugas termasuk Dinas Kesehatan untuk melakukan pelaksanan tersebut supaya bisa secepatnya menggelar tatap muka," ungkapnya.(Asep M Saepuloh/Pikiran Rakyat)

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler