“Meskipun kami seharusnya memikirkannya, kami membuat pernyataan yang menyakiti banyak orang, sesuatu yang tidak akan pernah kami lakukan lagi,” bunyi permintaan maaf itu.
“Kami juga dengan tulus meminta maaf karena menyebabkan masalah,” sambung pernyataan itu.
Baca Juga: Raih Medali Perunggu Olimpiade Tokyo, Bonus Minimal Rp1,1 Miliar Menanti Windy Cantika Aisah
Dengan gaya khas Osaka, dia menanggapi dengan martabat yang kurang dari para pencelanya. “Terlalu terbakar matahari? lol itu liar,” tweet Osaka.
Dalam budaya Jepang, kulit cantik telah lama didefinisikan sebagai putih dan halus dan Osaka bertentangan dengan gagasan kulit putih dan cerah pada wanita Jepang.
Bukan hanya masalah warna kulit yang diperjuangkan Osaka dengan gigih. Bulan Februari, Osaka berbicara dan menyambut pengunduran diri mantan perdana menteri Jepang Yoshiro Mori sebagai kepala panitia penyelenggara Tokyo 2020.
“Saya merasa itu sangat bagus karena Anda (Mori) mendorong ke depan, penghalang sedang dirobohkan, terutama untuk wanita,” kata Osaka.
“Kami harus berjuang untuk banyak hal hanya untuk menjadi sama. Bahkan banyak hal kita masih tidak sama,” tegas Osaka.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bangga Atlet Asal Jabar Raih Medali Pertama di Olimpiade Tokyo 2020
Sudah tahun 2021 di mana Osaka berada di bawah tekanan terbesar dalam karir tenisnya, khususnya di luar lapangan.