Kisah Naomi Osaka, Petenis Nomor Dua Dunia yang Berjuang untuk Diakui di Jepang

- 25 Juli 2021, 07:00 WIB
Naomi Osaka Penyulut Api Olimpiade Tokyo 2020 keturunan Jepang-Haiti. Naomi Osaka berjuang agar diakui masyarakat sebagai orang Jepang
Naomi Osaka Penyulut Api Olimpiade Tokyo 2020 keturunan Jepang-Haiti. Naomi Osaka berjuang agar diakui masyarakat sebagai orang Jepang //Instagram @naomiosaka//

Baca Juga: Cabang Angkat Besi Putri Raih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Momen loncatan Osaka datang pada September 2018, ketika mengalahkan Serena Williams untuk memenangkan gelar AS Terbuka sekaligus kesuksesan Grand Slam pertamanya.

Pertandingan itu dibayangi oleh kontroversi di lapangan antara Williams dan wasit Carlos Ramos. Osaka menangis pada akhirnya.

Tapi yang terjadi selanjutnya lebih mengecewakan. The Herald Sun menemukan dirinya menangis setelah muncul kartun karikatur setelah final.

Meskipun akhirnya diputuskan kartun itu tidak rasis, tanda tanya muncul atas penggambaran Williams dan Osaka. Osaka digambarkan berkulit putih dan pirang.

Itu adalah yang pertama dari banyak insiden di mana kulitnya yang “kecokelatan” tampaknya menyebabkan masalah bagi orang lain.

Baca Juga: Apresiasi Medali Windy Cantika Aisah, Ketua KONI: Kita Mampu Berprestasi

Isu seputar warna kulitnya di Jepang terus berlanjut. Beberapa bulan setelah dia memenangkan Australia Terbuka, gelar Grand Slam keduanya, Osaka menjadi sasaran “lelucon” yang dibuat dua komedian Jepang.

Mereka menyarankan bintang tenis itu “membutuhkan pemutih” untuk mencerahkan kulitnya. Pasangan yang dikenal sebagai “A Masso” itu menambahkan bahwa “dia terlalu terbakar sinar matahari”.

Itu adalah episode memalukan lainnya yang menunjukkan apa yang diperjuangkan Osaka. Kedua wanita itu meminta maaf karena membuat pernyataan yang tidak pantas dan menyakitkan tetapi tidak menyebut nama Osaka.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah