PT LIB Jawab Permintaan IPW Soal Izin Liga Indonesia

26 September 2020, 06:20 WIB
DIREKTUR Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita (kanan) bersama Direktur Operasional, Sudjarno menyampaikan pemaparannya dihadapan wartawan usai Manager's Meeting di Hotel Sheraton, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Senin (21/9/2020). Dalam kegiatan yang dihadiri oleh peserta perwakilan klub tersebut membahas bergulirnya Shopee Liga 1 2020 mulai 1 Oktober. /Pikiran-Rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

PORTAL MAJALENGKA -  Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri tidak menerbitkan izin kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 karena dikhawatirkan menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, ada dua alasan Polri tak seharusnya memberikan izin kelanjutan kompetisi.

Pertama, sesuai instruksi presiden yang menegaskan bahwa masalah kesehatan dan kemanusiaan yang utama.

Baca Juga: IPW Minta Kapolri Tidak Izinkan Lanjutan Liga Indonesia

Kedua, maklumat Kapolri Jenderal Idham Aziz tentang semboyan “Salus Populi Suprema Lex Esto” yaitu “Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi.”

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyebut protokol kesehatan diterapkan ketat selama kompetisi.

“Kami akan melakukan upaya sebaik mungkin agar tidak ada yang menderita Covid-19 selama Liga 1 dan Liga 2,” ujar Akhmad Hadian di Jakarta, Jumat 25 September 2020 malam.

Baca Juga: PSSI Adopsi Protokol Kesehatan Liga Jerman

Dia menegaskan bahwa LIB sudah memiliki prosedur standar operasi (SOP) pencegahan Covid-19 yang sudah dipaparkan kepada semua klub dalam lokakarya medis, Rabu 16 September 2020 lalu.

SOP yang mengacu kepada regulasi WHO, SAtgas Penanganan Covid-19, FIFA, AFC dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) itu disusun secara rinci dan wajib dipatuhi semua yang terlibat kompetisi.

Salah satu protokol yakni melakukan tes usap (swab test) setiap 14 hari. SOP tersebut juga mengatur teknis yang mesti dilakukan ketika ada pemain atau ofisial yang terinfeksi Covid-19.

“Pemain yang sakit tidak akan mengikuti pertandingan. Di liga-liga Eropa, ada pemain atau ofisial yang kena tetapi tidak menular ke satu tim karena ada upaya preventif. Kami belajar dari sana,” tutur Akhmad Hadian.

Baca Juga: Persib-Persipura Pertanyakan Kebijakan Transfer Pemain

Terkait perizinan, Akhmad Hadian menyebut LIB sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah maupun jajaran Polda yang wilayahnya menyelenggarakan pertandingan Liga 1 maupun 2.

Para petinggi Polri seperti Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri serta Asisten Kapolri Bidang Operasi, juga memberikan lampu hijau soal liga di tengah pandemi Covid-19.

“Kami sudah sowan ke banyak pihak dan mendapatkan dukungan. Tahapan persiapan liga sudah cukup jauh,” kata Akhmad Hadian.

Baca Juga: Sambut Piala Dunia U-20 Tahun Depan, Tuan Rumah Indonesia Terus Percantik Diri

Pada Kamis 24 September 2020, Ketua Presidium IPW Neta S. Pane meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk tidak memberikan izin berjalannya kompetisi selama pandemi Covid-19 agar liga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

“Tentunya ini bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Neta.

Lanjutan Liga 1 musim 2020 berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap digelar semusim penuh tetapi tanpa degradasi.

Baca Juga: 4 Young Guns Gabung Persib Senior

Semua laga Liga 1 2020 akan digelar di Pulau Jawa. Dengan dikonsentrasikan di sana, tim-tim akan berpindah-pindah dengan transportasi darat demi mencegah penyebaran Covid-19.

Liga 2 Indonesia musim 2020 bergulir pada 17 Oktober-5 Desember 2020. Kompetisi ini berlangsung dengan format turnamen yang melewati penyisihan grup.

Demi meniadakan penyebaran Covid-19, Liga 1 dan 2 dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di stadion. ***

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler