Laga Pembuka Grup D Piala Dunia 2022: Australia Tolak Ukur Prancis, Masihkah Perkasa Meski Tanpa Benzema?

22 November 2022, 18:32 WIB
Laga Pembuka Grup D Piala Dunia 2022: Australia Tolak Ukur Prancis, Masihkah Perkasa Meski Tanpa Benzema? /Instagram.com/@sctv.sports

PORTAL MAJALENGKA - Meski tanpa Benzema Prancis tetap optimis melangkah ke Piala Dunia 2022 ini.

Masih ada segudang amunisi yang dimiliki sang juara bertahan ini. Di laga pertama Piala Dunia 2022 Qatar ini Prancis akan menghadapi Australia.

Tergabung di grup D Piala Dunia 2022, peluang Prancis melenggang ke 16 besar cukup besar.

Baca Juga: MESSI GOOOL, Argentina vs Arab Saudi di Piala Dunia Qatar 2022.

Bahkan juara bertahan ini di prediksi bisa jadi juara grup D di Piala Dunia 2022 ini.

Pesaing utama adalah Denmark yang kemungkinan bisa jadi pendamping atau malah memuncaki grup ini.

Namun segala prediksi itu bisa saja mendadak berbalik, bahkan tidak menutup kemungkinan tim perserta lain yang bakal lolos.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Daftar 28 Pemain Skuad Timnas untuk TC Piala AFF 2022, Ada Nama Kejutan

Akibat bencana cedera dari para pemain-pemain terpilih bisa memungkinkan dapat merusak konsentrasi tim.

Prancis juga perlu menghilangkan kenangan pahit 2002 ketika mereka tumbang melawan debutan Senegal dalam pertandingan pertama Piala Dunia waktu itu.

Situasi yang dialami Prancis sama seperti sekarang, yakni mengawali kampanye mempertahankan gelar juara dunia.

Baca Juga: Laga Pembuka Grup C Piala Dunia 2022: Hadapi Argentina, Akankah Saudi Senasib dengan Tuan Rumah?

Sebaliknya Australia memasuki putaran final Piala Dunia yang keempatnya.

Tentunya mereka akan mengerahkan semua sumber dayanya guna memastikan mereka bisa tinggal lebih lama dalam turnamen akbar ini.

Dengan modal kemenangan dari lima pertandingan terakhirnya Australia mendapatkan kepercayaan diri yang baik saat menghadapi sang juara dunia.

Meski hal itu mungkin terlalu sulit untuk bisa mengalahkan Prancis.

Sebenarnya tim asuhan Graham Arnold pernah mengalahkan Prancis dalam Piala Konfederasi edisi 2001.

Dan tentunya kali ini mereka pengen mengulang kembali pencapaian besar dua puluh tahun silam tersebut.

Prediksi sebelas pemain pertama

Prancis (4-2-3-1): Hugo Lloris; Benjamin Pavard, Dayot Upamecano, Ibrahima Konate, Lucas Hernandez; Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe; Olivier Giroud.

Australia (4-3-3): Mathew Ryan; Nathaniel Atkinson, Bailey Wright, Kye Rowles, Aziz Behich; Ajdin Hrustic, Aaron Mooy, Jackson Irvine; Mathew Leckie, Mitchell Duke, Craig Goodwin.

Skenario pertandingan

Gawang Prancis sudah pasti akan kembali dijaga oleh kiper Tottenham Hotspur Hugo Lloris.

Kiper ini akan pecahkan rekor penjaga gawang terlama membela Prancis.

Pelatih Didier Deschamps sepertinya tidak akan ambil risiko menurunkan sejak awal Raphael Varane yang masih rentan cedera.

Tempat Varane akan ditempati Dayot Upamecano yang akan bahu membahu bersama Ibrahima Konate dalam melindungi Lloris di jantung pertahanan Prancis.

Keduanya akan dikawal dua bek sayap, yakni Lucas Hernandez di sektor kiri pertahanan, dan Benjamin Pavard di sebelah kanannya.

Prancis memasang formasi yang agresif dengan menempatkan Adrien Rabit dan Aurelien Tchouameni sebagai dua jangkar di tengah.

Mereka akan menjadi titik pangkal serangan untuk kuartet serang Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud.

Olivier Giroud akan menjadi ujung tombak di mana Mbappe akan berada tepat di belakangnya.

Sedangkan Dembel dan Griezmann akan berperan sebagai penyerang sayap.

Dengan formasi maut seperti ini, Prancis bukan saja berusaha menekan dan menyerang sepanjang pertandingan.

Tetapi juga ingin mencetak gol sebanyak mungkin, sekaligus membuat Australia harus berpikir dua kali untuk mencoba-coba menusuk balik Prancis.

Sepertinya juga Australia memungkinkan tidak tertarik mengambil strategi bertahan total.

Sebaliknya mereka juga akan memasang tiga gelandang untuk mengganggu kekuatan sektor tengah Prancis.

Dan menempatkan tiga pemain pengisi lini serang, paling tidak untuk merepotkan Prancis di sepertiga pertama sehingga kesulitan membangun serangan dari area ini.

Untuk itu, Ajdin Hrustic, Aaron Mooy, dan Jackson Irvine akan dipasang di lini tengah.

Sedangkan Mathew Leckie, Mitchell Duke, dan Craig Goodwin ditugaskan oleh pelatih Graham Arnold di sepertiga akhir.

Hal ini untuk mencoba menciptakan gol dan mengganggu keseimbangan di lini belakang Prancis.

Kapten tim Matt Ryan sudah pasti menjadi pilihan utama tak tergantikan dalam menjaga gawang Australia.

Kye Rowles dan Bailey Wright akan tepat berada di depan Ryan. Sedangkan Nathaniel Atkinson dan Aziz Behich mengisi kedua sayap pertahanan.

Apakah mereka akan berhasil meredam tim serang Prancis, khususnya Kylian Mbappe, akan menjadi titik menarik dalam pertandingan ini.

Statistik penting kedua tim

- Kedua tim sudah pernah dua kali bertemu dalam ajang Piala Dunia, tepatnya pada 2018 yang dimenangkan Prancis.

- Sejauh ini Australia hanya pernah satu kali mengalahkan Prancis pada Piala Konfederasi 2001.

- Ini keikutsertaan ke-15 Prancis dalam Piala Dunia dan merupakan salah satu dari delapan negara yang pernah menjuarai Piala Dunia.

Mereka kini menyandang status juara bertahan setelah menjadi kampiun dalam Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Kroasia dalam final.

- Sejak 1998 Prancis sudah tiga kali mencapai final, yang merupakan terbanyak dalam periode waktu tersebut.

Dan ini adalah putaran final Piala Dunia yang ketujuh kali berturut-turut bagi Prancis.

- Prancis dua kali juara dunia pada 1998 dan 2018, sekali menjadi runner up pada 2006.

Sekali finis urutan ketiga pada 1958, sekali urutan keempat pada 1982, tetapi pernah enam kali terhenti pada fase grup.

- Ini Piala Dunia keenam bagi Australia dan kelima berturut-turut. Sebelumnya empat kali cuma sampai fase grup.

Yakni pada 1974 dan tiga Piala Dunia terakhir, tetapi pernah mencapai 16 besar pada Piala Dunia 2006 di Jerman.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler