Windy Cantika, Penyintas Covid-19 yang Torehkan Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

25 Juli 2021, 09:22 WIB
Windy Cantika Aisah, Altet angkat besi Indonesia berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 /NOC Indonesia/Kemenpora RI

PORTAL MAJALENGKA -- Tidak banyak yang tahu, ternyata peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika, pernah dinyatakan positif Covid-19.

Karena itu pula prestasi atlet angkat besi tersebut sangat berarti. Selain bagi sesama atlet, medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang ditorehkan Windy Cantika dapat menjadi motivasi para pasien Covid-19. Untuk tetap bersemangat dan mengusahakan kesembuhan.

Windy Cantika, peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, sebagai penyintas Covid-19, diungkap ibundanya, Siti Aisah.

Baca Juga: Cabang Angkat Besi Putri Raih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Pada portal milik Kementerian Pemuda dan Olahraga, Siti Aisah menyaksikan aksi Windy Cantika di ajang Olimpiade Tokyo 2020 melalui layar kaca.

Saat diumumkan Windy Cantika meraih medali perunggu di kelas 49 kg putri, Siti Aisah tak mampu membendung jebolnya air mata. Perasaan haru, bahagia, dan bangga sekaligus menerpanya.

"Saya terus berdoa selama Cantika tampil. Dada saya berdetak sangat sangat kencang apalagi melihat Cantik sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan Snatch. Begitu Cantika meraih medali perunggu tak terasa air mata deras mengalir pipi saya. Begitu juga suami dan adik-adiknya yang sengaja berkumpul di rumah juga ikut meneteskan air mata kebahagiaan," kata Siti Aisah yang dihubungi melalui telepon selular.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bangga Atlet Asal Jabar Raih Medali Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

"Semua itu terjadi karena teringat begitu beratnya perjuangan Cantika. Bukan hanya menghadapi lawan-lawannya lifter kelas dunia, tetapi semangatnya yang sangat tinggi untuk bisa meraih prestasi. Padahal, Cantika itu sempat positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan di hotel. Kalau tidak salah kejadian itu pada bulan Desember 2020," sebutnga seperti ditulis portal milik Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sabtu 24 Juli 2021.

Siti Aisah juga mengaku sempat melakukan panggilan video kepada Windy Cantika sesaat setelah putrinya itu mencetak prestasi.

Dalam panggilan video, Windy Cantika berterima kasih atas doa dan dukungan keluarga. Saat itu pula Cantika mengatakan harus mengakhiri panggilan video karena hendak menjawab telepon dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

Baca Juga: Raih Medali Perunggu Olimpiade Tokyo, Bonus Minimal Rp1,1 Miliar Menanti Windy Cantika Aisah

Tampil di Hall Tokyo International Forum, Windy Cantika sempat terkendala pada angkatan pertama snatch seberat 84 kg. Namun, ditebusnya pada angkatan kedua.

Meski pergerakannya sedikit lambat, tapi Cantika sukses mengamankan angkatan seberat 84 kg.

Pada angkatan ketiga, Cantika menaikkan beban menjadi 87 kg. Hanya saja, dia tak bisa menyelesaikan dengan sempurna.

Baca Juga: Sempat Nervous, Ini Rahasia Windy Cantika Aisah Raih Medali Perunggu Olimpiade

Di angkatan clean jerk, Cantika langsung memamatok 103 kg pada angkatan pertama. Tak seperti saat angkatan snatch, kali ini dia sukses menyelesaikan.

Pada angkatan kedua, Cantika menaikkan bebannya menjadi 108 kg. Lagi-lagi, dia sukses mengamankannya.

Begitu juga pada angkatan ketiga seberat 110 kg. Meski langkahnya sedikit bergetar saat mengangkat, dia dapat mengangkatnya dengan baik dan berhak meraih medali perunggu dengan total angkatan 194 kg.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Atlet Indonesia Pertahankan Tradisi Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Sementara itu, Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani berharap medali Windy Cantika bisa menjadi pelecut motivasi bagi atlet-atlet lain untuk menunjukkan penampilan terbaik di Olimpiade.

Lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua PB PABSI ini berharap kesuksesan Windy Cantika bisa dilanjutkan. Indonesia berpotensi meraih tambahan medali emas dari Eko Yuli Irawan yang akan turun di kelas 61 kg putra, Minggu 25 Juli 2021.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Kemenpora.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler