Mentan Amran Ungkap Kondisi Kritis 3 Bulan Puncak Musim Kemarau Tahun Ini, Pompanisasi Jadi Solusi

- 13 Juni 2024, 19:31 WIB
Foto Mentan Amran sedang memegang buah
Foto Mentan Amran sedang memegang buah /Instagram.com/@a.amran_sulaiman

PORTAL MAJALENGKA - Usai menghadap untuk melaporkan kondisi pangan di Indonesia ditengah iklim yang tak menentu saat ini, pada Selasa, 11 Juni 2024, .Amran menyampaikan keterangan hasil pertemuan tersebut.

Menurut Mentan disamping Presiden menanyakan kesiapannya memasuki puncak musim kemarau tahun ini. Ia juga diminta mencari solusi cepat agar produksi pangan dalam negeri terjaga stabil.

Mentan menyatakan bahwa tiga bulan kedepan sejak Agustus, September, dan Oktober diperkirakan bakal alami kondisi kritis karena masih ada el nino, dan itu perlu solusi.

Baca Juga: Respons Kominfo Akan Dampak Kehadiran Starlink di Indonesia, Lakukan Pengawasan Cegah Persaingan Tidak Sehat

"3 bulan ini (Agustus, September, Oktober) ini sangat kritis karena juga ada El Nino, diminta solusinya apa?" kata Amran.

Terkait hal itu, kata Mentan, pihaknya terus mendorong kegiatan pompanisasi yang sudah dilakukan sejak bulan Maret.iq menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan refocusing anggaran senilai Rp 7 triliun untuk membeli pompa, benih, alat mesin pertanian.

"Alhamdulillah dia (presiden) katakan 'segera diselesaikan dalam waktu singkat' untuk menghadapi musim kering yang ekstrem yaitu Agustus, September, Oktober. Insya Allah kami akan lakukan akselerasi," katanya.

Baca Juga: Dzikir dan Manakib Kubro PP Al-Marifah Gempol Cirebon Dibanjiri Para Jamaah, Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani

Lebih lanjut Mentan Amran juga menjelaskan kalau saat ini kegiatan pompanisasi Kementan saat ini sudah 70%, atau sudah terpasang sekitar 25 ribu pompa.

Menurutnya sisa 30% diantaranya bakal diselesaikan sebelum bulan Agustus, yang terfokus di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah yang menjadi kawasan sentra padi.

Amran menegaskan salah satu hasil dari pertemuannya dengan presiden yakni diperintahkan untuk menyelesaikan sisa 30 % tersebut sebelum Agustus.

"Kalau ini terpasang semua mudah-mudahan bisa memitigasi risiko kekeringan. Mudah-mudahan. Jadi beliau (presiden) perintahkan segera perintahkan segera selesaikan yang 30%, sebelum Agustus. moga-moga bisa selesai," kata Amran.

Berdasarkan Catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas) produksi beras saat ini mulai mengkhawatirkan. Dari hasil Kerangka Sampel Area (KSA) BPS total produksi beras Januari - Juli 2024 sebesar 18,64 juta ton, lebih rendah 2,47 juta ton dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Diprediksi Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi bahwa untuk tahun ini ada potensi kekurangan produksi beras hingga 5 juta ton. Tapi hal itu masih belum diketahui apakah kemungkinan bakal ditambah impor, imbuh Arief saat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 10/Juni 2024 lalu.**'

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah