Network
PORTAL MAJALENGKA – Banyak kalangan khususnya umat Islam Indonesia yang mempertanyakan sikap Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
Meskipun secara umum, Indonesia adalah salah satu Negara yang paling peduli terhadap bangsa Palestina. Khususnya terkait bantuan-bantuan kemanusiaan.
Presiden Joko Widodo menjawab banyak keraguan, saat berpidato secara virtual di Sidang Majelis Umum ke-17 Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Raja Salman Ingin Solusi yang Adil untuk Palestina
Presiden Jokowi secara tegas menyatakan bahwa Indonesia tetap memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
Presiden Jokowi pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual, Rabu 23 September 2020 menyampaikan, Indonesia bertekad terus berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai amanah konstitusi.
Menurutnya, Indonesia akan terus memainkan peran sebagai “bridge builder”, sebagai bagian dari solusi.
“Secara konsisten komitmen ini terus dijalani Indonesia, termasuk saat Indonesia duduk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB,” ujar Jokowi.
“Spirit kerja sama akan selalu dikedepankan Indonesia, spirit yang menguntungkan semua pihak, tanpa meninggalkan satu negara pun. No one, no country should be left behind,” tegasnya.
Baca Juga: Jika Terjadi Resesi Ekonomi di Indonesia, Angka Pengangguran Diprediksi Membludak
Persamaan derajat inilah kata Presiden Jokowi, yang ditekankan Bapak Bangsa Indonesia, Soekarno saat Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 yang menghasilkan Dasa Sila Bandung.
Hingga kini, prinsip Dasa Sila Bandung masih sangat relevan, termasuk penyelesaian perselisihan secara damai, pemajuan kerja sama, dan penghormatan terhadap hukum internasional.
“Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir di Konferensi Bandung, yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina, untuk mendapatkan hak-haknya,” ungkapnya.
Baca Juga: Ibadah Umrah Kembali Dibuka 4 Oktober 2020
Senada dengan Jokowi, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengatakan Indonesia tidak mengubah dukungan terhadap kelangsungan keadilan di tanah Palestina terkait normalisasi hubungan Uni Emirates Arab (UAE) dan Bahrain dengan Israel.
Azis berharap agar UAE dan Bahrain dapat memanfaatkan momentum normalisasi hubungan dengan Israel, untuk mendorong agar permasalahan Palestina segera selesai.
“Kita selalu bersama rakyat Palestina, normalisasi hubungan antara UAE dan Bahrain dengan Israel sama sekali tidak mengubah atau mempengaruhi posisi Indonesia,” ujarnya.
“DPR RI akan selalu mendukung penyelesaian masalah Palestina secara adil di dunia internasional,” kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta.
Baca Juga: Pemimpin Sunda Empire Takluk Oleh Pengadilan Negeri Bandung, Mereka Dituntut 4 Tahun Penjara
Dia sepakat dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia bahwa penyelesaian isu Palestina perlu menghormati resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB, terkait teknis paramater yang sudah menjadi kesepakatan bersama secara internasional.
Menurut dia, Kementerian Luar Negeri Indonesia harus terus berperan aktif sesuai dengan kesepakatan PBB dalam isu Palestina.
Sehingga apapun inisiatif perdamaian yang muncul di Timur Tengah, tidak menggagalkan resolusi yang sudah ada.
Baca Juga: Masker Jenis Apa yang Paling Efektif Cegah Covid-19?
Azis mengatakan kesepakatan internasional terkait Palestina menjadi masalah jika ada pihak yang di kemudian hari tidak menghormatinya.
Jngan sampai terlena dengan konsep baru yang belum teruji oleh ruang dan waktu, karena justru dunia perlu menyelesaikan terlebih dahulu isu Palestina.
Khususnya hak rakyat Palestina sebagaimana seharusnya sebuah negara yang merdeka. ***
