Kisah Petani Wanita Asal Tutur Pasuruan Jadi Wirausahawan Sukses dengan Omzet Rp 50 Juta Per Bulan

- 14 Juli 2022, 10:58 WIB
Kisah Petani Wanita Asal Tutur Pasuruan Jadi Wirausahawan Sukses dengan Omzet Rp 50 Juta Per Bulan
Kisah Petani Wanita Asal Tutur Pasuruan Jadi Wirausahawan Sukses dengan Omzet Rp 50 Juta Per Bulan /

PORTAL MAJALENGKA – Melalui program YESS Kementan banyak petani muda yang bermunculan dengan kisah inspiratifnya, salah satunya Ghosiyatul Wakhidah (36).

Sebagai petani muda yang berasal dari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan yang berhasil mengembangkan paprika hidroponik di greenhouse miliknya.

Kementerian Pertanian (Kementan) diketahui semakin gencar melakukan penumbuhan petai milenial salah satunya melalui Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS).

Baca Juga: Kementan Gandeng Organisasi Kepemudaan Pastikan Regenerasi Petani Berjalan dengan Baik

Wanita yang akrab di sapa Ghosiah ini menceritakan ia telah menggeluti bidang pertanian lebih dari 13 tahun dengan bermodalkan pengalaman bertani secara turun-temurun dari keluarganya.

Ia pun berhasil menjawab tantangan yang umumnya menganggap pekerjaan pertanian adalah sebuah keterpaksaan.

“Bertani itu pilihan bukan keterpaksaan. Bahkan, jika diseriusi bertani itu jauh dari simbol kemiskinan bahkan penghasilannya jauh melebihi gaji di perusahaan multinasional sekalipun,” tegasnya.

Baca Juga: FAKTA BARU, CCTV Dekat Rumah Irjen Ferdy Sambo Sempat Diganti, Kasus Tewasnya Brigadir J

Ghosiah mengembangkan budidaya paprika aneka varian, mulai dari merah, hijau, kuning hingga ungu di tiga lokasi lahan, dengan total luasan lahan 3.900 m2.

Dia menceritakan, setelah menerima manfaat HK pada 2021, omzet budidaya paprika lebih dari Rp 50 juta per bulan dengan jaringan pemasaran e-Commerce, Tani Hub.

Untuk meningkatkan kapasitas usahanya Ghosiah pun memberanikan diri untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai 300 juta di perbankan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tunaikan Qurban Sapi Atas Nama Eril di Palestina

"Kami mensuplai Tani Hub secara kontinyu, untuk itu kami sangat memperhatikan kualitas dan kuantitas mulai dari tanam, perawatan, panen hingga pasca panen.

Untuk hasil panen yang tidak sesuai dengan grade Tani Hub kami jual di pasar lokal. Kami juga telah ada kontrak dengan Pizza Hut wilayah Jawa Timur untuk mensuply kebutuhan paprika," katanya.

Seperti diketahui bersama, Program YESS ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” jelas Kepala Badan yang bergelar Profesor ini.

Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini Indonesia telah memiliki banyak petani milenial sekaligus wirausahawan di bidang pertanian.

“Sosok-sosok inilah yang akan mendorong tercetaknya petani milenial yang menguasai teknologi pertanian dan bisa menjadi mitra usaha pemuda di pedesaan,” tambahnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan meyakini usaha dan kredibilitas duta milenial di bidang pertanian mampu menggandeng generasi muda untuk mengembangkan dunia pertanian.

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, dunia dalam genggaman kalian,” tandas Mentan.

Sementara itu, Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah mengatakan, komitmen tinggi sangat ditunjukan perintah dalam hal ini Kementan dalam hal peningkatan kualitas SDM.

“Program aksi BPPSDMP salah satunya menumbuhkan wirausaha muda pertanian. Kementan menargetkan 2,5 jt petani milenial. Dan program YESS menjadi salah satu pendongkrak dalam mewujudkan target tersebut.

Ghosiah telah membuktikan bahwa sektor pertanian sangat terbuka dan memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin maju.

Tak hanya pria, Wanita pun bisa menjadi wirausaha sukses di sektor pertanian tanpa harus meninggalkan peranya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,” tegas Munifah.***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x