Gus Dur, Bapak Tionghoa dan Kisah Romantisme dengan Masyarakat Cina

- 30 Januari 2022, 06:00 WIB
Gus Dur, Bapak Tionghoa dan Kisah Romantisme dengan Masyarakat Cina
Gus Dur, Bapak Tionghoa dan Kisah Romantisme dengan Masyarakat Cina /twibbonize.com/TVRI Nasional


PORTAL MAJALENGKA – Presiden ke empat, KH Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur, adalah sosok kiai yang luar biasa.

Beliau merupakan putra dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.

Bukan sebatas kiai, beliau juga merupakan presiden ke empat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Intip Profil Fuji, Gadis Cantik yang Berhasil Taklukkan Hati Thariq Halilintar

Sebagai seorang presiden, beliau mampu memimpin tanpa memandang status masyarakatnya. Etnis, agama, bahkan politik bukan menjadi alasan untuk memandang sebelah mata.

Saat menjadi presiden, Gus Dur punya julukan bapak Tionghoa. Hal ini bukan tanpa alasan.

Sebab, Gus Dur adalah orang yang melindungi semua masyarakatnya, termasuk orang Cina yang ada di Indonesia.

Baca Juga: KLASEMEN LIGA 1, Persib Bandung Gusur Bhayangkara FC di Posisi Kedua, Arema Kokoh di Puncak Klasemen

Dulu, orang Cina yang ada di Indonesia dilarang untuk melakukan ritual ibadah dan semua adat istiadat secara terbuka.

Hal itu diatur dalam inpres NO. 14 tahun 1967. Di masa Gus Dur, inpres tersebut dicabut dan diganti dengan inpres NO.6 tahun 2000.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x