Penguatan 3M dan 3T Kunci Pengendalian Pandemi

- 13 Februari 2021, 10:00 WIB
Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. /presidenri.go.id

"Saya memandang ini suatu terobosan Kemenkes,” ujarnya.

Baca Juga: Barcelona vs PSG: Neymar Gagal Reuni dengan Messi di Camp Nou karena Cedera

Tujuan penggunaan tes rapid Antigen ini membantu secara cepat mendeteksi penularan dan
dengan begitu pemerintah bisa dengan cepat menelusuri kontak-kontak pasien.

“Sehingga kasus bisa ditemukan lebih dini dan penanganan juga dilakukan lebih dini. Dengan rapid Antigen ini apabila hasilnya positif seharusnya sudah bisa melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil tes PCR” ujar dr. Siti Nadia.

Pernyataan ini didukung pula oleh, dr. Syahrizal, Saya mendukung langkah pemerintah
memberlakukan tes rapid Antigen sebagai alat diagnostik.

Baca Juga: MUI: Tindakan Tuduh Din Syamsudin Bagian dari Kelompok Radikal Merupakan Fitnah Keji

"Situasi ini memang akan meningkatkan laporan kasus, namun seperti kata Menteri Kesehatan, kita jangan panik kasus harian kita nanti meningkat,” tambahnya.

Syahrizal juga menyampaikan, strategi melakukan tes dengan lebih cepat itu sangat bagus, karena kalau tidak menemukan kasus secepat mungkin maka wabah tidak cepat bisa
dikendalikan.

Kuncinya bukan sekadar puskesmas memiliki tes rapid Antigen tapi bagaimana
puskesmas juga mampu menelusuri kontak dengan baik.

Baca Juga: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Dijadikan Pusat Bank Plasma Konvalesen

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah