Waspada! Ideologi Radikal Disusupkan di Konten Medsos

- 26 November 2020, 15:00 WIB
Proses penyerahan piagam rekor oleh MURI kepada BNPT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme dalam acara lomba video pendek pencegahan terorisme di Hotel  Hotel kartika Chandra, Jakarta, Rabu 25 November 2020.
Proses penyerahan piagam rekor oleh MURI kepada BNPT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme dalam acara lomba video pendek pencegahan terorisme di Hotel Hotel kartika Chandra, Jakarta, Rabu 25 November 2020. /Foto: Dok. BNPT//

PORTAL MAJALENGKA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar meminta masyarakat mewaspadai penyebarluasan ideologi radikal terorisme yang banyak disusupkan di tengah konten di media sosial.

Hal dikatakan Kepala BNPT saat menerima piagam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas keberhasilan memecahkan rekor perolehan karya terbanyak di lomba video pendek tahun 2020, di Jakarta, Rabu seperti dikutip dari Antara.

"Di tengah aktivitas yang lebih banyak dilakukan karena pandemi, tentu kita merasa bosan dan akan banyak bermain-main media sosial. Di sini kami ingin mengingatkan, waspada terhadap konten-konten yang bermuatan ideologi radikal," kata Boy Rafli seperti yang dirilis BNPT.

Baca Juga: Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id Agar BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Segera Cair

Rekor MURI itu diserahkan oleh Senior Manajer MURI Jusuf Ngadri. Turut serta menerima piagam rekor adalah Gubernur DKI Jakarta selaku pendukung program, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta.

Lomba video pendek merupakan bagian dari program Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan BNPT bersama 32 FKPT se-Indonesia.

Tahun ini secara keseluruhan berhasil dihimpun 1.079 video karya pelajar, 851 di antaranya berasal dari pelajar-pelajar di DKI Jakarta.

Baca Juga: Piknik ke Kota Bandung, Coba menginap di Hotel Kapsul

"Termasuk kepada adik-adik pelajar, kami ingatkan bahwa ideologi radikal dalam bentuk konten tidak hanya yang sifatnya menggambarkan kekerasan. Banyak informasi yang arahnya mendegradasi nasionalisme, mendorong kebencian kepada sesama, itu juga bentuk ideologi radikal yang harus dihindari," kata Boy Rafli.

Melalui lomba video pendek, kata Boy Rafli, BNPT dan FKPT ingin menggiring pelajar dan generasi muda pada pemanfaatan gawai yang dimilikinya secara positif.

Dalam prosesnya, pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme tidak hanya diisi dengan lomba, melainkan juga pelatihan teknis pembuatan video dengan baik dan benar.

Baca Juga: Beli Rolex hingga Tas Louis Vitton, Edhy Prabowo dan Istri Habiskan Uang Rp 3,4 Miliar

Mantan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri itu juga mengatakan, keikutsertaan pelajar pada lomba video pendek juga wujud konkret keterlibatan dalam pencegahan terorisme.

"Karya video yang adik-adik hasilnya diunggah di media sosial, akan dinikmati masyarakat luas sebagai materi kontrapropaganda terhadap ideologi radikal terorisme," katanya.

Boy Rafli juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme.

Baca Juga: Realisasi Anggaran PEN Meningkat Hampir Rp60 Triliun dari Realisasi Oktober 2020

Dia menegaskan, aparatur pemerintah serta TNI dan Polri tidak akan tuntas mengatasi permasalahan terorisme tanpa adanya keterlibatan masyarakat.

"Dengan bersama-sama saya yakin kita akan bisa merasakan kedamaian di Indonesia," kata Boy Rafly.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x