Adidas Bagi-bagi Hadiah ternyata Hoax

26 September 2020, 08:42 WIB
Tangkapan layar terkait informasi Adidas yang memberikan hadiah sepatu /

PORTAL MAJALENGKA – Kabar bohong makin sering muncul seiring makin banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial.

SAlah satunya sebuah pesan yang mencatut nama merek sepatu Adidas terus beredar di berbagai platform pesan di telepon seluler.

Pesan itu berisi ajakan untuk membuka sebuah tautan Internet karena Adidas diklaim merayakan hari jadi dan memberikan sepatu gratis.

Baca Juga: Benarkah UAS Haramkan Facebook, Cek Faktanya Disini

Jumlah sepatu yang diklaim akan dibagi-bagikan, sebagaimana termuat dalam pesan itu, adalah 3.100, termasuk kaos dan masker.

Berikut isi lengkap pesan yang beredar, baik di aplikasi WhatsApp ataupun media sosial Facebook dan Twitter:

“WOW!

* Perayaan hari jadi Adidas*

*Adidas menawarkan 3100 Sepatu Gratis, T-shirt dan Masker untuk semua orang*

Menerima instruksi:

  1. Masing-masing hanya dapat berpartisipasi sekali
  2. Kuantitas terbatas, siapa cepat dia dapat
  3. Acara ini tidak membutuhkan biaya apapun

Dapatkan milik Anda di sini GRATIS

https://archive.fo/8XzqP"

Baca Juga: Memata-matai Penggunanya Lewat Kamera saat Menggunakan Instagram, Facebook Digugat Pelanggan

Namun, benarkah merek sepatu Adidas bagi-bagi sepatu secara gratis dalam rangka perayaan hari jadi?

Penjelasan:

Pesan yang mencatut Adidas itu sudah seringkali tersebar di kalangan pengguna ponsel pintar ataupun platform berbagi pesan di Internet.

Pesan tersebut jelas merupakan penipuan yang mengatasnamakan Adidas dan bukan resmi dari Adidas Indonesia.

Dikutip ANTARA, tidak ada informasi resmi dari akun-akun media sosial ataupun situs Internet yang dikelola Adidas Indonesia, yang mengumumkan adanya penawaran produk secara gratis itu.

Baca Juga: Mau Operasi Hidung? Lihat Dulu Syaratnya Disini

Penipuan tersebut bisa jadi adalah teknik phising. Phising adalah penipuan yang dilakukan untuk mencuri akun target.

Phising dapat berbentuk surat elektronik ataupun lewat pesan yang menyertakan tautan. Pesan-pesan itu juga mencatut nama instansi atau figur populer sehingga terkesan resmi.

Saat masuk ke dalam tautan yang disertakan, penerima pesan diminta untuk memasukkan data-data pribadi.

Untuk menghindari phising, pengguna harus waspada terhadap pesan-pesan yang tidak jelas asal usul pesan itu. Jangan tergoda untuk membuka tautan yang diberikan lewat pesan tersebut. ***

 

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler