Para Ilmuan Peringatkan Gelombang Panas pada 2023, Indonesia Termasuk Negara Terdampak

17 Januari 2023, 19:59 WIB
Ilustrasi. Para Ilmuan Peringatkan Gelombang Panas pada 2023, Indonesia Termasuk Negara Terdampak /Express

PORTAL MEJALENGKA - Para ilmuan peringatkan akan adanya gelombang panas pada tahun 2023 ini yang disebabkan oleh El Nino.

El Nino atau fenomena naiknya Suhu Permukaan Laut (SMK) diperkirakan oleh para ahli akan mengakibatkan kenaikan suhu secara global dan gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Diperkirakan El Nino akan menyebabkan cuaca ekstrem di seluruh dunia dan suhu pemanasan akan melebihi 1,5C, yang menjadikan tahun ini akan menjadi tahun terpanas sejak 2016.

Baca Juga: KISAH SUKSES! Lulusan Universitas Ternama Amerika Tak Ragu Bisnis Peyek, Omzet Tembus Ratusan Juta

“Kemungkinan besar El Niño besar berikutnya bisa mencapai lebih dari 1,5 derajat Celcius,” kata Prof Adam Scaife, kepala prediksi jarak jauh di Kantor Meteorologi Inggris seperti yang dilaporkan The Guardian, Senin 16 Januari 2023.

Ilmuan mengatakan peristiwa tersebut merupakan bagian dari Osilasi alam yang didorong oleh suhu lautan dan angin di Pasifik, yang beralih antara El Nino, La Nina yang lebih dingin, dan kondisi Netral.

“Sains sekarang dapat memberi tahu kita kapan hal-hal ini akan terjadi beberapa bulan ke depan. Jadi kami benar-benar perlu menggunakannya dan lebih siap, mulai dari kesiapan layanan darurat hingga tanaman apa yang akan ditanam.” kata Scaife. 

Baca Juga: PESAN DAKWAH Sunan Kaljaga dalam Simbol Alat Pertanian Cangkul, Sederhana tapi Mendalam

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir telah terjadi serangkaian peristiwa La Nina berturut-turut yang tidak biasa.

Gelombang panas tersebut diperkirakan akan lebih panas dari tahun 2022.

Dampak dari fenomena tersebut akan dirasakan negara-negara yang berbatasan dengan Pasifik barat, termasuk Indonesia dan Australia, mengalami kondisi yang lebih panas dan kering.

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Cenderung Memaksa Pekerja untuk Menerima Pekerjaan dengan Kualitas Lebih Rendah

“Anda cenderung mengalami banyak kekeringan, banyak kebakaran hutan,” ujarnya.

Namun El Niño terjadi selama musim dingin di belahan bumi utara dan efek pemanasannya akan dirasakan selama berbulan-bulan, diperkirakan juga pada tahun 2024 mendatang suhu akan lebih tinggi.

“Kami berpendapat bahwa tahun 2024 kemungkinan besar akan keluar dari grafik sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. Kecil kemungkinan La Niña saat ini akan berlanjut hingga tahun keempat. Bahkan sedikit saja El Nino seharusnya cukup untuk mencatat rekor suhu global,” kata Prof James Hansen dari Universitas Columbia, di New York mengutip The Guardians 16 Januari 2023.

Perubahan iklim secara ekstrem juga berkaitan erat dengan aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca setiap harinya dan menyebabkan meningkatnya suhu global rata-rata sekitar 1,2C sampai saat ini.

Hal tersebut menyebabkan bencana di seluruh dunia mulai dari gelombang panas yang membakar di AS dan Eropa hingga banjir dashyat terjadi di Pakistan dan Nigeria yang medugikan jutaan orang.

Menurut Prof Andy Turner, di University of Reading, skala kemungkinan El Niño masih belum jelas gambarannya akan jauh lebih jelas pada bulan Juni yang akan datang.

"Banyak model prakiraan musiman menunjukkan datangnya kondisi El Nino moderat dari musim panas 2023." katanya. ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler