Network
PORTAL MAJALENGKA - Wiwi Widiawati kades Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, Sosok pemimpin wanita yang berhasil terpilih hingga tiga kali dalam putaran kontestasi Pilkades yang diikutinya.
Dalam Pilkades Serentak di Kabupaten Majalengka, Sabtu, 27 Mei 2023 kemarin, Wiwi Widiawati menyingkirkan suaminya Ibrahim Muhammad Nur yang menjadi lawan kandidatnya saat itu.
Wiwi Widiawati kembali dipercaya masyarakat untuk kembali memimpin Desa Teja yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka untuk ketiga kalinya, sejak 2011.
Dari sosok ini ada banyak hal yang perlu diperhatikan, sebab tidak mudah seseorang mendulang kepercayaan masyarakat hingga berulang.
Tiga kali dipercaya masyarakat untuk memimpin desa bukanlah hal mudah. Harus ada banyak aspek yang mendukung. Dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.
Kepercayaan yang besar dari masyarakat akan bisa hilang ketika seseorang tidak mampu bersikap amanah. Terbukti banyak Kades Petahana yang tumbang kehilangan suara kepercayaan masyarakatnya.
Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Desa Bodas Berawal dari Kisah Wanita Rupawan Nyimas Madusari Berkulit Putih
Di sini Wiwi berbeda, dalam dua kali memimpin, pada ajang kontestasi pilkades ketiga dia malah tidak punya pesaing. Kalaupun ada suaminya, itu hanya untuk pemenuhan prasyarat ketentuan perundangan belaka.
Tampak disini figur Wiwi ini sangat kuat dan mengakar di hati masyarakatnya. Pasti sosok demikian sudah menjadi panutan, yang mampu mengayomi, membina dan memberdayakan masyarakat desanya.
Terlepas dari segala kekurangannya sebagai manusia, Wiwi Widiawati menjadi percontohan bagi kades lainnya di Majalengka khususnya, Indonesia pada umumnya.
Baca Juga: Peristiwa Luar Biasa Apa Saja yang Terjadi di Bulan Dzulhijjah? Simak di Sini
Ia tak perlu meminta perpanjangan masa jabatan dengan memaksakan kehendak pribadinya. Ia patuh tetap mengikuti aturan dan perundangan yang ada.
Konsekuensi pilkades serentak dijalaninya dan terbukti ketika masyarakat puas dengan kinerja yang dilakukannya, ia pun kembali terpilih untuk memimpin desanya. Bersedia bersaing di kontestasi 6 tahunan pilkades.
Lekatnya kepercayaan masyarakat terhadap kades perempuan yang satu ini adalah karena kerja kerasnya dalam membangun desa. Beberapa program tepat mengena sesuai aspirasi masyarakat.
Ditopang dengan kemampuan intelektual yang dimilikinya, ia terus berupaya keras membangun desanya agar berdaya.
Perempuan 40 Tahun yang merupakan ibu dari satu orang anak ini adalah lulusan Magister (S2) Administrasi Publik di Universitas Pasundan Bandung.
Di sela kesibukannya sebagai seorang kades, ia berhasil menyelesaikan program Magisternya. Ia sangat menyadari pentingnya ilmu, terlebih dengan bebannya sebagai pemimpin.
Karakternya sebagai pekerja keras terasah dari pengalamannya saat muda menjadi TKI di Korea Selatan di tahun 2003-2006.
Bermodal pengetahuan dan semangat serta dukungan masyarakat yang besar. Ia berharap program-program desa yang direncanakan bisa terwujud, sehingga desa yang dipimpinnya dapat mencapai kesejahteraan .
Saat ini ia tengah fokus pada pengembangan wilayah wisata, serta mendorong berbagai produk UMKM di desanya.***
