5 Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Islam dan Adat Jawa, Syawal Salah Satu Bulan yang Dianjurkan

- 26 April 2023, 23:35 WIB
ILUSTRASI. 5 Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Islam dan Adat Jawa, Syawal Salah Satu Bulan yang Dianjurkan
ILUSTRASI. 5 Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Islam dan Adat Jawa, Syawal Salah Satu Bulan yang Dianjurkan /Foto/Ilustrasi/KC/

PORTAL MAJALENGKA - Menentukan bulan baik untuk menikah dengan berkaca pada tradisi dan syariat Islam, lazim dilakukan banyak orang.

Bagi masyarakat Jawa, merencanakan pernikahan menjadi sebuah hal utama. Memilih bulan baik menjadi bagian ikhtiar agar mendapat kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT.

Baik dalam syariat Islam maupun adat masyarakat Jawa masing-masing terdapat lima bulan baik yang dianjurkan untuk melakukan pernikahan. Dari lima bulan tersebut salah satunya adalah bulan Syawal.

Baca Juga: Pandangan Islam dan Masyarakat Jawa Tidak Bertentangan terkait Pernikahan di Bulan Syawal

Keutamaan menikah di Bulan Syawal selain cocok dengan adat tradisi yang berkembang di masyarakat Jawa, juga merupakan bukti ketaatan pada sunnah Rasulullah.

Kebiasan masyarakat di Indonesia, khususnya Jawa ternyata sesuai dengan hadits sahih dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu'anha sebagai berikut:


تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” ( HR Muslim no. 2551, At-Tirmidzi no. 1013, An-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137 )

Baca Juga: Sholat Sunnah 8 Rakaat di Bulan Syawal, Berfadilah Besar dan Layak untuk Dikerjakan

Imam An Nawawi menjelaskan hadits di atas bahwa “Di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal."

Dalam kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua Id (bulan Syawal termasuk di antara Idulfitri dan Iduladha), mereka khawatir akan terjadi perceraian.

Di masa jahiliah Arab menganggap bahwa unta betina mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha) pada bulan Syawal. Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat. Maka para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para wali pun enggan menikahkan putri mereka.

Baca Juga: Wilayah Ciayumajakuning Tengah Rasakan Suhu Panas Tak Biasa, Berikut Penjelasan BMKG

Dalam kepercayaan orang-orang Arab Jahiliyah saat itu menganggap pernikahan di bulan Syawal adalah sebuah kesialan yang bisa berujung perceraian.

Untuk menghilangkan kepercayaan menyimpang tersebut, Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam mengubah pernikahan di bulan Syawal sebagai ibadah sunnah.

Hadits di atas pun dijadikan sebagai dasar anjuran untuk menikah dan menikahkan di bulan Syawal.

Berikut 5 bulan baik untuk menikah menurut Islam adalah Syawal, Muharram, Dzulqa'dah, Syaban, dan Rabiul Awal.

Sementara 5 bulan baik menurut kebiasaan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa adalah bulan Syawal, Jumadil Awal, Rajab, Ruwah, dan Besar.

Demikian 5 bulan baik menurut syariat Islam dan Adat masyarakat Jawa. Dari kedua pandangan bulan Syawal merupakan bulan baik untuk melangsungkan pernikahan. Demikian semoga bermanfaat. ***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x