Mengenal Kuryati, Mantan TKI Asal Majalengka yang Kini Jadi Pengusaha Sukses dan Menguasai 5 Bahasa

- 15 Januari 2023, 09:43 WIB
Kuryati warga blok Jumat Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh Majalengka. Mantan TKI yang kini jadi pengusaha sukses dan menguasai 5 bahasa
Kuryati warga blok Jumat Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh Majalengka. Mantan TKI yang kini jadi pengusaha sukses dan menguasai 5 bahasa /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA – Waktu belum terlalu siang, Namun Kuryati (43) sudah sangat cekatan dalam melayani pelanggan yang datang ke tokonya.

Mulai dari melayani toko kelontongan, Bensin eceran, cuci motor, hingga jualan pakaian.

Ibu dua orang anak ini sangat telaten mengerjakan semuanya. Kadang, dia dibantu oleh dua orang pegawai, yang semuanya perempuan.

Baca Juga: Iis Dahlia Sempat Dilarang Sang Ayah Jadi Artis, Berkat Restu Ibu Sukses Menjadi Artis Papan Atas

Kuryati bekerja keras karena tidak ingin nasib sepertinya menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dialami oleh anaknya. “Cukup saya saja yang bekerja di luar negeri,” ujarnya, ketika ditemui Sabtu 14 Januari 2023.

Kuryati (43), menceritakan, sejak berumur 18 tahun ia bekerja di negeri orang. Saat itu, negara Malaysia menjadi pelabuhan pertama dirinya bekerja selama 3 tahun.

"Saya mulai bekerja di luar negeri, tepatnya di Malaysia waktu tahun 1994, waktu itu saya umur 17 tahun. Saya bekerja di sana selama 3 tahun," ujar Kuryati.

Baca Juga: Link Tes Ujian IQ Terbaru 2023, Yuk Coba Cek Tingkat Kecerdasanmu

Saat pulang tahun 1997, menurut Kuryati, ia sudah berhasil meraup pundi-pundi uang. Satu buah rumah menjadi bukti kala itu, hasil dari kerja kerasnya bekerja di negeri orang. "Waktu tahun 97 saya sudah bisa beli rumah," ucapnya.

Singkat cerita, ibu dua anak itu pun kini sudah memiliki pengalaman kurang lebih 20 tahun bekerja di luar negeri.

Selain Malaysia, negara Qatar, Arab Saudi, Prancis maupun Taiwan menjadi negara-negara yang menjadi lokasi dirinya bekerja hingga kini sukses.

Baca Juga: Cek Sekarang! Hasil Seleksi Administrasi PPPK Teknis Kemensos 2022, Simak Informasi Lengkapnya Disini

"Saya di Qatar 2 tahun, di Arab Saudi 15 tahun dan di Taiwan 6 tahun, terakhir saya bekerja itu tahun 2018," jelas dia.

Diungkapkan Kuryati, bahwa faktor ekonomi keluarga kala itu menjadi salah satu faktor dirinya rela meninggalkan tanah air untuk bekerja di luar negeri.

Selain itu, ia juga kerap melihat teman sejawatnya yang lebih dulu bekerja di luar negeri dengan penghasilan yang sudah terbilang cukup.

Baca Juga: Buruan Daftar, Dibuka Lowongan Kerja Terbaru Januari 2023 di Kawan Lama Group untuk Lulusan SMA/SMK-D3-S1

"Waktu saya berangkat ke luar negeri saat berisi 17 tahun, waktu itu karena himpitan ekonomi, kedua ngeliat teman-teman saya yang lebih dulu berangkat ke luar negeri, jadi pengen gitu."

"Ibarat orang mah, panas-panasan lah, si anu bisa beli anu, jadi saya pengen juga kerja di luar negeri dan ada kabar juga kalau pulang dari luar negeri juga, bisa cantik bisa putih begitu," katanya.

Ia pun mengaku, pengalamannya selama 20 tahun bekerja sebagai migran dirasa cukup untuk masa tuanya kini.

Baca Juga: Pemerintah Minta Calon Pengantin Miliki Sertifikat Esimil, BKKBN: Strategi Cegah Prevalensi Stunting

Terlebih, sejumlah hasrat untuk memiliki sesuatu kini bisa terwujud. Salah satu yang nampak, yakni rumahnya kini yang bisa dikatakan elit.

Selain itu, menurut Kuryati, ia juga masih memiliki dua rumah lainnya yang kini ditempatkan oleh orang tuanya dan dikontrakkan.

Di sisi lain, ia juga kini memiliki bisnis fashion yang penghasilannya cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Cukup lah sekarang mah, jadi ibu rumah tangga saja. Terakhir 2018 itu kan. Alhamdulillah dari bekerja di luar negeri itu, saya dapat rumah sekarang ada 3, mobil, tanah, anak-anak bisa sekolah, ngasih ke orang tua, buat modal usaha juga sampai sekarang."

Baca Juga: LPAI Majalengka Sesalkan Ada Razia Lato-lato di Sekolah

"Usaha saya sekarang, yaitu bisnis pakaian yang pelanggannya banyak dari luar negeri. Tahu sendiri, harga pasaran luar negeri di banding di Indonesia jauh, jadi terkait pendapatan dari relasi saya di luar negeri, kalau pengeluaran mah sebulan Rp 10 juta, Alhamdulillah sebulan tuh ketutup pengeluaran segitu," ujar Kuryati.

Warga Blok Jumat Desa Putridalem kecamatan Jatitujuh itu menambahkan, bahwa pengalamannya bekerja 20 tahun di berbagai negara di Asia bahkan Eropa membuatnya kini fasih berbahasa asing.

Sebut saja bahasa Arab Saudi, yang menjadi bahasa sehari-hari dirinya ketika bertemu sesama eks pekerja migran di negara yang sama.

Baca Juga: Petugas Gabungan Razia Lato-lato di Sekolah yang Ada di Majalengka

"Saya bisa bahasa Arab, Inggris, Mandarin dan Melayu. Yang fasih sekali mah bahasa Arab dan Inggris," ucapnya.

Desa Putridalem di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka dikenal dengan sebutan ' Kampung TKI.

Bukan tanpa alasan, banyaknya warga khususnya perempuan yang bekerja di luar negeri sebagai PRT (Pekerja Rumah Tangga) menjadi alasan.

Baca Juga: Prodi PGSD FKIP UNMA Terakreditasi Baik Sekali

Diketahui sejak warga desa tersebut mengenal bekerja di luar pada awal tahun 90-an, terdapat sedikitnya ada 1.500 warga yang telah bekerja di luar negeri.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x