Inilah 3 Daerah di Majalengka yang Pernah Melahirkan Jawara Sakti

- 11 Desember 2022, 17:56 WIB
Desa Wisata Nunuk Baru Majalengka memiliki sejarah sebagai daerah yang melahirkan para jawara.
Desa Wisata Nunuk Baru Majalengka memiliki sejarah sebagai daerah yang melahirkan para jawara. /Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id

PORTAL MAJALENGKA - Jawara awalnya diidentikkan dengan orang yang menguasai ilmu bela diri dan dicap sakti.

Pada masa lalu para jawara sangat berperan dalam perjuangan menumpas para penjajah.

Di Majalengka setidaknya ada tiga daerah yang dahulu pernah melahirkan para jawara sakti.

Baca Juga: Mencari Keberadaan Patung Prabu Siliwangi ke Belanda, Sempat Tanya Keturunan Raja Talagamanggung di Majalengka

Dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Bolokotono TV, berikut tiga daerah di Majalengka penghasil para jawara:

1. Talaga
Saat ini desa Talaga terbagi dua yakni Talaga Kulon dan Talaga Wetan terletak di kecamatan Talaga, dahulu di wilayah ini pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Talagamanggung.

Pada masanya, kerajaan Talagamanggung pernah menjadi benteng pertahanan Kerajaan Pajajaran, dipilihnya Talaga menjadi benteng pertahanan Kerajaan Pajajaran tentu bukan tanpa alasan.

Hal tersebut karena kerajaan Talaga memiliki para prajurit yang kuat dan sakti. Munculnya para pendekar atau jawara di Talaga tak lepas dari historis tersebut.

Dunia persilatan mengenal dengan sosok Abah Khoir versi ensiklopedi Sunda tahun 2000 halaman 217.

Abah Choir adalah perintis dan penyebar pencak silat Cimande di Tatar Sunda pada abad 18, beliau dikabarkan berasal dari kampung Talaga di Majalengka.

Kemudian pindah dan bermukim di Kampung Kamurang Desa Made Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: WAJIB DATANG KE SINI, Bila Kita Ingin Belajar Beladiri, 3 Daerah Gudangnya Para Jawara di Majalengka

2. Cengal
Cengal merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Maja. Desa Cengal tiga abad silam dikenal sebagai wilayah para jawara.

Desa ini juga menjadi barometer seni bela diri di tatar Sunda, salah satu bela diri yang terkenal di masa itu adalah pencak silat ujungan.

Menelusuri jejak seni pencak silat ujungan sudah ada sejak kerajaan Talagamanggung, yang dulunya kesenian ini ala keraton sebagai hiburan para petani Ketika memberikan hasil panen ke kerajaan.

Kemudian seni ujungan juga menjadi alat seleksi prajurit kerajaan Talagamanggung, namun pada tahun 1960 ada larangan untuk bermain ujungan karena mengandung kekerasan.

Seni tradisional ini kembali dilestarikan oleh Taufik Hidayat pada tahun 2009 di Desa Cengal, dengan membentuk sanggar seni yang diberi nama Padepokan Bunilaya Kuda putih.

Baca Juga: SEBELUM BUNG TOMO, Pahlawan Asal Majalengka Ini Pidatonya Mampu Membakar Semangat Pejuang Jawa

3. Nunuk
Desa Nunuk atau sekarang Nunuk Baru terletak di Kecamatan Maja.Konon menurut cerita yang tersebar dari mulut ke mulut, Desa Nunuk merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Talagamanggung.

Maka tidak heran jika di wilayah tersebut terdapat banyak petilasan keramat tokoh-tokoh sakti pada zamannya.

Misalnya di sebelah barat blok Nunuk ada makam Ibu Langen Sari.

"Desa Nunuk ada kaitan erat dengan sejarah kerajaan Talagamanggung, yang mana salah seorang istri Prabu Pucuk Umun merupakan putri asli kelahiran Nunuk bernama Ibu Langen Sari dari hasil pernikahannya mempunyai keturunan yaitu Raden Aria Saringsingan," ujar Abah Enda, tokoh masyarakat Majalengka.

Kemudian setelah Raden Aria saringsingan beranjak dewasa, oleh ayahnya diangkat menjadi senopati atau panglima tertinggi di kerajaan Talagamanggung.

Baca Juga: Desa Wisata Sidamukti Majalengka yang Berbasis Agribisnis Ini Cocok Masuk Daftar Destinasi Liburan Akhir Tahun

Selain itu di sebelah barat daya blok Nunuk terdapat petilasan makam keramat Mbah Hari, yang lebih dikenal dengan nama Ciung Wanara.

"Salah seorang putra Raja Pajajaran yaitu Prabu Permana Dikusumah yang menikah dengan Dewi pangreyep," tutur Abah Enda. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Bolokotono TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x