Network
PORTAL MAJALENGKA - Majalengka bukan hanya dikenal dari objek wisata yang dimilikinya saja, melainkan juga dikenal memiliki sejumlah tempat keramat.
Majalengka mempunyai peninggalan dari para nenek moyangnya. Selain peninggalan harta benda, Majalengka juga terdapat peninggalan kebudayaan maupun cagar budaya atau tempat keramat.
Dikutip Portal Majalengka dari Youtube Wisata Religi, berikut ini 5 tempat keramat di Majalengka:
Baca Juga: MAKAM PELUKIS BOROBUDUR PERTAMA Diduga Berada di Wilayah Majalengka
1. Makam Buyut Kyai Arsitem
Makam keramat ini terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.
Objek wisata ini merupakan wisata budaya atau ziarah yang merupakan makam keramat.
Makam keramat di Majalengka ini dipercaya oleh masyarakat sekitar akan mendapat berkah setelah berziarah ke makam tersebut.
Makam keramat ini ada hubungannya dengan sumur Sindu. Setiap pengunjung yang datang harus mandi terlebih dahulu di sumur Sindu untuk membersihkan atau mensucikan diri kemudian baru bisa berziarah ke makam Buyut Kyai Arsitem.
Baca Juga: 12 Jenis Ikan Channa Maru yang Layak Masuk Daftar Pilihan untuk Koleksi
Pengunjung yang datang ke tempat keramat ini tidak hanya dari Kabupaten Majalengka, melainkan dari kabupaten-kabupaten di sekitarnya seperti dari Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
2. Makam Eyang Natakusuma
Eyang Natakusuma merupakan tokoh sejarah kebudayaan pada masa kerajaan Telaga Manggung.
Makam keramat Eyang Natakusuma terletak di Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka.
Pada tahun 2018, akses menuju lokasi makam keramat Eyang Natakusuma kurang baik, dimana kondisi jalannya hanya berupa Jalan tanah.
Baca Juga: 12 Jenis Ikan Channa Maru yang Layak Masuk Daftar Pilihan untuk Koleksi
Fasilitas yang ada di lokasi tersebut masih kurang memadai, seperti lahan parkir dan fasilitas lainnya.
Pengunjung yang datang untuk berziarah ke lokasi makam keramat tersebut bukan hanya dari kabupaten Majalengka saja, melainkan dari luar Kabupaten Majalengka, seperti dari Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Ciamis.
3. Makam Buyut Israh
Makam keramat ini terletak di desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Asal Usul Kerajaan Rajagaluh yang Sakti Mandraguna yang Ada di Majalengka
Pada tahun 2018, akses menuju lokasi makam buyut Isra kurang baik dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut.
Pengunjung yang datang ke makam keramat Buyut Israh pada hari biasa hanya beberapa orang saja, namun pada bulan tertentu seperti bulan Dzulhijjah pengunjung yang datang ke lokasi tersebut bisa mencapai 500 orang per hari.
Karena adanya sebuah hajat yang disuguhkan oleh pengelola, makam keramat Buyut Isra tersebut fasilitas di lokasi hanya terbatas seperti hanya ada toilet dan musholla saja.
Baca Juga: Abu Nawas Dihukum Mati Sebab Katakan Solat Boleh Tanpa Rukuk dan Sujud, Begini Alasannya
Pada umumnya pengunjung yang datang hanya untuk berziarah dan meminta keberkahan.
4. Sumur Sindu
Sumur Sindu terletak di Desa Sumur Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.
Obyek wisata ini merupakan peninggalan budaya yang merupakan sebuah sumur keramat yang airnya dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk membersihkan atau mensucikan diri.
Baca Juga: MAJALENGKA DIKENAL DUNIA! Berikut 7 Karya Putra Daerah yang Tembus Sampai ke Mancanegara
Bagi pengunjung yang datang ke lokasi wisata budaya tersebut relatif banyak, pada malam Jumat Kliwon bisa mencapai 10 atau 50 orang. Sedangkan untuk hari besar seperti hari Minggu dan mencapai 100 orang.
Dari pihak pengelola atau kunchen menyuguhkan wayang kulit sebagai hiburan pengunjung.
Tiket untuk masuk ke lokasi tersebut tidak ditarget, melainkan hanya sebatas infaq saja.
Baca Juga: Balemalang, Kampung Unik dari Majalengka yang Hanya ada 5 Bangunan Rumah
5. Sumur Dalem
Terletak di desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, objek wisata ini merupakan objek wisata budaya yang merupakan sebuah sumber keramat yang airnya dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk meminta berkah.
Lokasinya yang berada di tengah hutan dan jauh dari pemukiman warga sekitar, setiap pengunjung yang datang ke tempat tersebut selalu diantar oleh sang juru kunci.***
