PORTAL MAJALENGKA - Makam pelukis sketsa Candi Borobudur asal Belanda ternyata ada di Majalengka.
Makam keluarga pelukis sketsa Candi Borobudur ini ditemukan di wilayah area pemakaman keramat Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
Makam tersebut memang sudah tidak utuh lagi, karena tampak berlumut. Namun dari sisi arsitek bangunan masih terlihat kokoh.
Baca Juga: MENUJU RAJA AMPATNYA MAJALENGKA, Ini Rute yang Mudah dan Dijamin Tak Akan Nyasar
Diketahui bentuk makam tersebut pun berbeda dengan makam pada umumnya. Bentuk makam itu menjulang tinggi ke atas lebih dari dua meter.
Sementara itu Nana Rohmana atau akrab dipanggil Mang Naro mengatakan pihaknya bersama komunitas Krumala di Majalengka telah mendatangi lokasi makam yang diduga kuat merupakan makam seorang pelukis sketsa asal Belanda.
Berdasarkan keterangan setlah dicocokkan dengan data ensiklopedia, di makam tersebut seharusnya memang ada makam dengan nisan yang bertuliskan satu nama, namun sudah hilang.
Baca Juga: 6 Wisata Hits di Cirebon Miliki Spot Foto Instagramable, Cocok Dikunjungi Saat Liburan
Akan tetapi dari keterangan lain, ciri-ciri makam yang berada di Majalengka itu nyaris semuanya cocok.
Misalnya soal penamaan area makam Kramat dulu itu bernama Apenbosch.
Pasalnya di lokasi makam itu dulunya sebuah hutan kecil yang terdapat banyak monyetnya.
Baca Juga: KPU Kabupaten Majalengka Ubah Jadwal Tahapan Pendaftaran PPS hingga Pelantikan
Kata 'Apen' itu berarti monyet atau kera, sedangkan 'Bosch' berarti hutan. Kedua kata itu merupakan kosakata atau istilah Bahasa Belanda.
"Kami tanya kepada Kuwu Mirat memang dulunya begitu banyak monyet sampai ke hutan Sanghyang Dora," ujar Naro.
Ia juga menjelaskan bahwasannya berdasarkan catatan yang ada makam tersebut adalah makam Hubertus Nicholas Siburg.
Ia merupakan seorang yang namanya tercatat sebagai pelukis atau pembuat sketsa pertama Candi Borobudur.
Nicholas tercatat lahir di Haarlem Belanda pada tahun 1799 dan meninggal di Rajagaluh pada tahu. 1842.
Nicholas juga sempat menikah dengan pribumi Rajagaluh Majalengka.
Di area makam tersebut juga ada jenis bata yang berbeda dengan bata lainnya, ada sebuah makam keramat yang diketahui berasal dari kerajaan Mataram.
Mengingat bentuk batangnya sangat berbeda dengan bata yang ada disekitarnya.
Posisi makam itu berdampingan dengan verkoop kompleks makam Belanda ini.
ada keterangan yang menyebutkan bahwa ada empat makan verkoop atas nama Hubertus Nicholaas Siburg, Van Michelss, putrinya yakni Agrraphina Michelss, Yohana Wihelmina.
Meskipun begitu sebaguan masyarakat Majalengka cukup bangga alasannya jika itu memang benar makam Hubertus Nicholas Siburg, berarti besar kemungkinan bahwa Majalengka memiliki sejarah seni lukis dunia.***