KPU Majalengka Targetkan Partisipasi Masyarakat di Pemilu 2024 Lebihi Target Nasional

21 Juli 2022, 16:04 WIB
Kadivsosparmas KPU Kabupaten Majalengka, Cecep Jamaksari, S.IP. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka berupaya untuk menaikan  tingkat partisipasi masyarakat di Pemilu 2024 mendatang sebagaimana Pemilu 2019 yang mencapai 80,40 persen.

Salah satu caranya, dengan memaksimalkan sosialisasi kepada tiga segmen, yaitu perempuan, disabilitas, dan pemilih baru.  

Kadivsosparmas KPU Kabupaten Majalengka Cecep Jamaksari menuturkan, angka kesadaran masyarakat Kabupaten Majalengka harus meningkat dan melebihi target nasional.  Namun menurutnya, KPU RI sendiri belum menargetkan angka minimum.

Baca Juga: Persatuan Tuna Netra Majalengka Siap Dilibatkan dalam Pemilu 2024

Jumlah partisipasi masyarakat Majalengka dari Pemilu ke Pemilu grafiknya selalu naik, sebagai Contoh pada Pemilu 2014 yaitu 77,68% (target Nasional 75%) dan Pemilu 2019 yaitu 80,40% (target Nasional 77,50%).

“Kami yakin pada Pemilu 2024, angka Partisipasi masyarakat di Majalengka akan naik. Kami ingin meningkatkan lagi, minimal mempertahankan,” katanya, Kamis 21 Juli 2022.

Menurut dia, jumlah pemilih dalam pemilu terus bertambah. Karena ada pemilih tetap dan pemilih baru. “Berdasarkan pengalaman sebelumnya angka pemilih baru itu sebesar 0,599 persen,” terangnya.  Diharapkan juga angka partisipasinya juga meningkat.

Baca Juga: Didatangi dan Didoakan Wali Allah, Apakah Habib Rizieq Shihab Juga Seorang Waliyullah?

Selain itu, kata Cecep, pihaknya  juga akan  memaksimalkan segmen, perempuan, disabilitas, dan pemilih pemula.

Alasannya, perempuan mampu menjadi relawan agen untuk menyebarkan informasi. Sebab, di komunitas manapun perempuan selalu ada, minimal mampu memberikan dampak untuk mengedukasi keluarganya.

“Jadi, perempuan itu ibaratnya punya ruang spesial untuk mendukung kesetaraan gender. Buktinya ada kuota 30 persen untuk partai politik perempuan dan penyelenggara pemilu,” jelasnya.

Baca Juga: Survei ARSC: Masyarakat Puas Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Pemerintah

Dia juga memaparkan segmentasi kedua menyasar disabilitas. Alasannya, kaum disabilitas layak untuk dipenuhi haknya. 

“Kami ingin kaum disabilitas ini memiliki kepercayaan diri dan terayomi. Mereka itu spesial dan kehadiran mereka akan difasilitasi. Mulai dari TPS ramah disabilitas hingga surat suara mereka spesial,” terang  Cecep.

Pihaknya juga menegaskan bahwa segmentasi lainnya adalah pemilih baru. 

Baca Juga: Rilis Survei Terbaru Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024

Artinya pemilih baru harus mendapatkan informasi dan edukasi dalam memilih pemimpin politik harus didasari informasi yang detail.

Harapannya, pemimpin yang dipilih tersebut benar-benar tepat dan penuh tanggung jawab.

“Cara kami saat ini adalah edukasi dalam bentuk digital di sosial media salah satunya Instagram. Sebab, hampir 200 juta lebih pengguna mengakses sosial media khususnya pemilih milenial. Apalagi, tahapan pemilu telah berjalan sejak 14 Juni lalu dan pada 29 Juli hingga 13 Desember 2022 sudah proses pendaftaran dan verifikasi parpol,” tandasnya.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler