Muhadjir Beri Peringatan Keras untuk Warga Bandung Raya: Taruhan Kita Hanya Mau Disiplin atau Tidak

17 Juni 2021, 13:20 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. /Dok. Kemenkopmk.go.id

PORTAL MAJALENGKA - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberi peringatan keras bagi warga Bandung Raya untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan (prokes).

Peringatan itu menyusul lonjakan kasus aktif Covid-19 di Bandung Raya. Bahkan terdapat kasus Covid-19 yang menginfeksi ibu hamil dan anak dalam kandungannya.

Untuk mencegah penularan yang lebih masif, Muhadjir mengingatkan masyarakat Bandung Raya untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Bandung Raya Siaga 1 Covid-19, Ini Langkah Ridwan Kamil

"Ini harus menjadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar. Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali," ujarnya usai meninjau fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jabar, Rabu 16 Mei 2021.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pemetaan data Covid-19 wilayah Bandung, total kasus terkonfirmasi per 15 Juni 2021 sebanyak 21.021 orang. Kasus konfirmasi aktif 1.272 orang, sembuh 19.382 orang, dan meninggal 367 orang. Sedangkan, suspect terdata sebanyak 2.248 dan kontak erat dengan yang terpapar virus terdata sebanyak 972 orang.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Terutama mewaspadai gejala varian baru Covid-19 virus asal India yang saat ini sedang menjalar di Indonesia.

Baca Juga: 313.200 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Bio Farma Bandung Dikawal Kodam Jaya

Peringatan Muhadjir itu penting untuk menjadi perhatian bersama dalam upaya mengantisipasi terjadinya penularan.

Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di beberapa daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa termasuk salah satunya yaitu Jabar. Presiden pun meminta perhatian khusus, mengingat hal itu disinyalir dampak dari arus mudik lebaran lalu.

"Sebagian akibat arus balik mudik karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19 kemudian menciptakan kluster keluarga. Ada juga kluster acara keluarga termasuk pesta pengantin dan kluster ziarah. Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat kluster ziarah," tuturnya.***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler