Vaksinasi dan Prokes, Percepat Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi

- 29 Mei 2021, 08:57 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tak abaikan prokes meskipun sudah divaksin Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tak abaikan prokes meskipun sudah divaksin Covid-19. /Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris


PORTAL MAJALENGKA – Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021. Upaya ini merupakan salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Pemulihan kesehatan juga berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas
masyarakat seperti semula.

“Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi
COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Jumat (28/5).

Baca Juga: Heboh Meteor Jatuh di Puncak Merapi Yogyakarta, Ini Penampakannya

Sudah lebih dari satu tahun masyarakat menjalankan prokes selama pandemi. Harapannya,
masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus COVID-19.

“Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri
menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses.
Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes,” tambah dr. Reisa.

Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut
jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya.

Baca Juga: Moeldoko: Enggak Mungkin Ada Kepala Negara Mondar-Mandir ke Papua Lebih dari 17 Kali

“Memang kalau kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan
proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin,” tutup dr. Reisa.

Dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi adalah metode pencegahan yang efisien. Sebagai ilustrasi, katakanlah biaya vaksinasi COVID-19 seharga 900 ribu rupiah, maka kita bisa mencegah diri dari penularan penyakit.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x