Network
PORTAL MAJALENGKA - Prabu Siliwangi dengan segala kebijakannya dalam memimpin wilayahnya mampu membawa Pajajaran ke masa keemasan.
Tak hanya itu, sebagai pemimpin, Prabu Siliwangi mengajarkan berbagai strategi baik kemiliteran atau ekonomi pada prajurit dan rakyat Pajajaran.
Meskipun akhirnya Pajajaran harus runtuh, namun nama Prabu Siliwangi tetap dikenang oleh masyarakat, khususnya Jawa Barat.
Baca Juga: Sudah 9 Tahun, BIJB Kertajati Bertekad Jadi Perusahaan Penerbangan Bertaraf Internasional
Dilansir dari buku Kapita Selektra Siliwangi dan Pendidikan Belanagara (2017:11), Prabu Siliwangi mewariskan 20 ajaran kemiliteran yang sudah ada sejak masa Pajajaran.
Dalam aplikasinya, ajaran kemiliteran akan sangat berguna bagi pasukan dalam menghadapi berbagai kondisi di lapangan.
Berikut 20 ajaran kemiliteran yang diwariskan Prabu Siliwangi bagi bangsa Indonesia bagian II.
Baca Juga: Ridwan Kamil Peroleh 2 Surat Penugasan dari DPP Partai Golkar, Antara Jawa Barat dengan DKI Jakarta
1. CAKRABIHWA
Cakrabihwa merupakan pelatihan prajurit untuk dapat menyusup ke wilayah musuh secara rahasia.
Misi ini berguna untuk menyembunyikan berbagai senjata yang akan digunakan pada peperangan suatu saat nanti.
2. SUCIMUKA
Sucimuka merupakan upaya pembersihan sisa-sisa kekuatan musuh setelah perang berakhir.
Hal ini dilakukan karena biasanya musuh masih ada yang bersembunyi dan berlindung.
Hal ini dimaksudkan agar musuh kalah secara total, sehingga takan mampu membangun kekuatan kembali.
3. BRAJAPANJARA
Brajapanjara adalah upaya mengambil prajurit atau tawanan musuh untuk dididik dan dilatih menjadi orang kepercayaan.
Baca Juga: 7 Tempat Main yang Terdekat dari Bandara Kertajati Majalengka, Seru dan Mengasyikan
Setelah itu nantinya prajurit tersebut akan ndikembalikan ke daerah asalnya untuk menjadi telik sandi atau mata-mata.
4. ASUMALIPUT
Asumaliput merupakan kepandaian atau kemampuan mencari persembunyian yang tidak diketahui oleh musuh.
5. MERAKSIMPIR
Meraksimpir lebih menekankan kepada strategi perang lapangan atau teknis perang dan bukan pelatihan.
Baca Juga: Lengkap! Ini Tarif Parkir di Bandara Kertajati Majalengka, Murah dan Terjangkau, Bisa Inap Juga
Strategi ini menekankan bahwa apabila pasukan berada di daerah rendah, dan musuh berada di daerah tinggi, maka strateginya dengan menggunakan tombak dan kuda.
Itulah sekilas tentang 20 ajaran warisan berkaitan dengan kemiliteran dari Prabu Siliwangi bagian II.***
