Syekh Abdul Muhyi mendapatkan titah dari gurunya, untuk mendakwahkan ajaran islam ke bagian selatan Jawa Barat.
Sang guru pun membekali Syekh Abdul Muhyi hanya dengan ciri-ciri tempat yang harus dituju olehnya Syekh Abdul Muhyi nantinya.
Setelah mendapat tugas dari sang guru, Syekh Abdul Muhyi meminta restu kepada kedua orang tuanya untuk mengemban amanah dan dakwah di Jawa Barat bagian selatan.
Sejak saat itu Syekh Abdul Muhyi memulai melakukan pengembaraan, untuk dakwah Islam dan mencari sebuah gua yang menjadi ciri untuk dia tinggal di sana.
Mula-mula Syekh Abdul Muhyi tinggal di Darma Kuningan, di daerah itu melakukan dakwah Islam hingga banyak pengikut. Dari Darma, Kuningan meneruskan perjalanan hingga di Pameungpeuk, Garut.
Disana Syekh Abdul Muhyi menyebarkan agama Islam kepada penduduk yang masih menganut ajaran agama Hindu. Syekh Abdul Muhyi kemudian meneruskan penyebaran Islam ke Batu Wangi dan Lebak Siu.
Ketika itu di Lebak Siu, masih banyak tokoh-tokoh aliran hitam, mereka semua dapat dikalahkan oleh Syekh Abdul Muhyi, karena pertolongan Allah SWT.
Syekh Abdul Muhyi akhirnya menemukan gua yang selama ini dia cari, sesuai dengan ciri yang disebutkan oleh gurunya yang harus dia tempati. Gua ini disebut Safarwadi di Pamijahan, Tasikmalaya.
Di sini Syekh Abdul Muhyi menyebarkan Islam melalui ilmu hikmah kepada para murid dan santrinya. Disini pula Syekh Abdul Muhyi mendidik kader dan mengajarkan suluk Tarekat Satoriyah.