"Paduka tahu bahwa membangun istana di awang-awang itu pekerjaan yang mustahil, akan tetapi Paduka tetap menyuruh hamba melakukannya. Sedangkan hamba juga tahu pekerjaan itu mustahil, akan tetapi hamba tetap menyanggupinya" kata Abu Nawas meyakinkan Raja.
Tanpa menoleh, Raja pun pulang ke istana diiring para pengawalnya. Abu Nawas masih berdiri sendirian sembari memandang ke atas melihat istana terapung di awang-awang.
"Sebenarnya siapa yang gila diantara kita?" tanya Raja. "Hamba rasa, kita berdua sama-sama tidak waras tuanku," jawab Abu Nawas tanpa ragu. *