Network
PORTAL MAJALENGKA - Hebatnya Abu Nawas mampu menjawab teka-teki Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Abu Nawas merupakan tokoh sufi sekaligus pujangga Arab terkenal yang hidup di zaman Raja Harun Al Rasyid.
Bukan hanya itu, Abu Nawas juga dikenal seorang yang cerdas dan cerdik serta berperangai baik. Sehingga tidak heran, kalau Raja Harun Al Rasyid kagum padanya.
Baca Juga: Kisah Abu Nawas Bohongi Malaikat Munkar Nakir dengan Kain Kafan Usang
Dengan begitu, tak jarang Abu Nawas diminta warga atau Raja Harun Al Rasyid untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami.
Sebagaiman dalam kisahnya, pada suatu ketika Baginda Raja Harun Al Rasyid kelihatan sangat murung, lantaran pikirannya sendiri.
Semua menterinya tidak ada yang sanggup menemukan jawaban dari dua pertanyaan Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Baca Juga: BUKAN CIREBON! Kyai Asal Majalengka ini Memiliki Banyak Jasa untuk Bangsa
Bahkan para penasihat kerajaan pun tidak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Padahal Baginda sendiri ingin mengetahui jawaban yang sebenarnya.
Karena sangat penasaran, para penasihat Baginda pun menyarankan agar Abu Nawas saja yang memecahkan dua teka-teki yang membingungkan tersebut.
Baca Juga: GUS DUR Dikenal Guru Bangsa, Kalau Kyai Asal Majalengka Ini Dikenal sebagai Bapak Bangsa
Tidak begitu lama Abu Nawas pun didatangkan di istana untuk menemui Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Baginda pun menjelaskan bahwa akhir-akhir ini ia sulit tidur karena diganggu oleh keingintahuannya menyingkap dua pertanyaan itu.
"Tuanku yang mulia sebenarnya rahasia alam yang manakah yang Paduka maksudkan?," tanya Abu Nawas ingin tahu.
Baca Juga: MERINDING! HANTU GOSRANG Asal Tatar Sunda yang Kejam dan Menakutkan
"Aku memanggilmu untuk menemukan jawaban dari dua teka-teki yang selama ini menggoda pikiranku," kata Baginda Raja.
"Bolehkah hamba mengetahui kedua teka-teki itu wahai Paduka," tanya Abu Nawas.
"Baiklah wahai Abu Nawas, yang pertama di manakah sebenarnya batas jagat raya ciptaan Tuhan kita?," tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Baca Juga: Perbandingan UMK 2023 Wilayah Ciayumajakuning, Indramayu Masih Tertinggi
Tanpa pikir panjang dan ragu-ragu Abu Nawas pun menjawab.
"Di dalam pikiran wahai Paduka yang Mulia," jawabnya.
Kemudian Abu Nawas menjelaskan lebih detail terkait jawabannya.
Baca Juga: Ulul Albab, Bocah Indonesia Dampingi Ronaldo Jelang Pecahkan Rekor di Piala Dunia 2022 Qatar
"Tuanku yang mulia ketidakterbatasan itu ada karena adanya keterbatasan. Dan keterbatasan itu ditanamkan oleh Tuhan di dalam otak manusia. Maka dari itu manusia tidak akan pernah tahu di mana batas jagat raya ini. Sesuatu yang terbatas tentu tak akan mampu mengukur sesuatu yang tak terbatas," terangnya.
Baginda mulai tersenyum karena merasa puas mendengar penjelasan Abu Nawas yang masuk akal.
Kemudian Baginda melanjutkan teka-teki yang kedua.
Baca Juga: TERKINI, Korban Jiwa Gempa Bumi Cianjur Terus Bertambah Jadi 310 Orang dan 4.630 Alami Luka-luka
"Wahai Abu Nawas manakah yang lebih banyak jumlahnya bintang-bintang di langit ataukah ikan-ikan di laut?," tanya Harun Al Rasyid.
"Ikan-ikan di laut yang Mulia," jawab Abu Nawas dengan tangkas.
"Bagaimana kau bisa langsung memutuskan begitu? Apakah engkau pernah menghitung jumlah mereka?," tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa heran.
Baca Juga: MULIANYA GUS DUR, Perankan Sandiwara dengan Mbah Moen, Sang Presiden RI Pernah ke Majalengka
"Paduka yang mulia bukankah kita semua tahu bahwa ikan-ikan itu setiap hari ditangkap dalam jumlah besar. Namun begitu jumlah mereka tetap banyak seolah-olah tidak pernah berkurang, karena saking banyaknya. Sementara bintang-bintang itu tidak pernah rontok jumlah mereka juga banyak," jawab Abu Nawas meyakinkan.
Mendengar penjelasan Abu Nawas, rasa penasaran yang selama ini berada di pikiran Baginda Raja Harun Al Rasyid pun hilang.
Sebagai imbalannya, Baginda Raja Harun Al Rasyid pun memberi hadiah Abu Nawas dan istrinya uang yang cukup banyak.
Baca Juga: NGERI! Kampung di Majalengka Ini Banyak Tuyulnya
Itulah kisah kecerdasan Abu Nawas saat ditanya dua pertanyaan yang sulit dari Raja Harun Al-Rasyid.***
