"Betul sekali si pemabuk itu, Pertanyaan terkahir yg menyebabkanku menangis karena takut kepada Allah,"
"Kapan saja Allah mampu mengubah nasib seseorang termasuk diriku. Siapa yang bisa menjamin diriku bernasib baik, meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Pertanyaan itu pula yg mendorongku untuk bersujud dan berdoa kepada Allah agar tidak menjadikanku merasa aman terhadap rencana Allah.
Semoga Allah memelihara kesehatanku dan menutupi aibku."
Demikian kisah pertemuan Syekh Abdul Qadir dengan seorang pemabuk.
Sekelas beliau saja sangat khawatir dengan dirinya dan tidak pernah bangga dengan maqam kewaliannya.
Bagaimana dengan kita yang belum jelas kedudukannya di sisi Allah. Wallahu Alam Bishowab.
Syekh Abdul Qodir Jaelani mendapat julukan quthubul auliya' serta ghautsul a'dzam, orang suci terbesar dalam Islam.
Dia berhasil memadukan antara syariat dan sufisme secara praktis-aplikatif. Sehingga lebih membumi karena ajaran amaliahnya.***