GUS MUWAFIQ Kena Gampar Kondektur Bus, Ini Penyebabnya

- 27 Agustus 2022, 10:15 WIB
GUS MUWAFIQ Kena Gampar Kondektur Bus, Ini Penyebabnya
GUS MUWAFIQ Kena Gampar Kondektur Bus, Ini Penyebabnya /Tangkapan layar youtube SANTRI ASWAJA

PORTAL MAJALENGKA - Berpenampilan santai dengan rambut panjang diikat, memakai kaos oblong putih dan sarung putih, itulah keseharian Gus Muwafiq.

Gus Muwafiq bernama lengkap KH Ahmad Muwafiq. Sebagai tokoh kyai, ia memiliki kharisma tersendiri.

Ramah dan murah senyum menjadi ciri tersendiri bagi Gus Muwafiq ketika berada di tengah-tengah para jamaahnya.

Baca Juga: GUS MUWAFIQ Bongkar Rahasia, Mengapa Jasad Rasulullah Tidak Langsung Dimakamkan Selama 3 Hari

Gus Muwafiq menjadi salah satu ulama Nahdhatul ulama yang begitu populer di berbagai kalangan. Hal ini lantaran ceramah-ceramahnya yang sangat mudah dimengerti dan banyak yang diunggah di berbagai kanal YouTube.

Gus Muwafiq sangat ahli dalam ilmu sejarah Islam. Sehingga dalam ceramahnya selalu mengisahkan sejarah, terutama tentang Islam di Nusantara.

Gus Muwafiq dengan penampilannya yang nyentrik ini membuat dirinya mendapatkan satu gelar dari salah seorang kiai muda Buntet Pesantren yaitu Gus Faris.

Baca Juga: Kisah Lucu Abu Nawas Dijamin Ngakak sampai Terbahak, Suara Gubuk Reot yang Berdzikir

Gus Faris yang bersahabat sangat dekat dengan Gus Muwafiq memberikan gelar pada kiai gondorong tersebut dengan panggilan 'Jin Islam'.

"Gus Muwafiq itu biasa saya panggil Jin Islam," ucap Gus Faris Buntet Pesantren Cirebon saat ngobrol bareng alumni pesantren Buntet, 20 September 2021.

Di kalangan warga NU, nama Gus Muwafiq begitu populer. Mendengar nama itu, yang terbayang adalah seorang kyai muda NU yang gondrong berperawakan tinggi besar dan ahli sejarah Islam.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Memijat Ayam, Berawal dari Tantangan Raja Harun Al Rasyid

Gus Muwafiq memang seorang kyai yang begitu lihai menjelaskan sejarah Islam dan juga mampu mengurai makna-makna tersembunyi dari setiap sejarah dan budaya yang ada di Nusantara.

Siapa saja yang mendengarkan ceramahnya, hanya manggut-manggut. Kemudian tanpa disadari mengiyakan dan membenarkan ucapan Gus Muwafiq.

Ceramah Gus Muwafuq pun banyak digemari masyarkat karena mudah dicerna dan sangat mudah untuk dipahami.

Baca Juga: Hati-hati, 2 Hal Ini yang Pertama Kali Ditiru Anak pada Masa Golden Age

Kini, setiap hari Gus Muwafiq keliling dari satu daerah ke daerah lain. Dari satu kota ke kota lainnya untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.

Selain dikenal sebagai seorang dai, tak banyak yang tahu kalau Gus Muwafiq adalah seorang pendekar.

Sejak muda ia sudah menjadi partner latihan Kyai Maksum, pendiri Pagar Nusa, sebagaimana umumnya seorang pendekar.

Baca Juga: Kenali 6 Buah-buahan yang Bagus untuk Kesehatan Mata

Gus muwafiq tentu saja menguasai jurus-jurus dunia persilatan dan juga lihai dalam bermain atau memainkan pedang.

Kisah ini terjadi saat Gus Muwafiq masih berusia antara 15-16 tahun. Saat itu Gus Muwafiq muda diperintahkan oleh kyainya untuk berziarah ke Walisongo dengan berjalan kaki.

Sebagai seorang santri, Gus Muwafik tidak bisa menolak. Di tengah perjalanan Gus Muwafiq merasa kecapekan hingga memiliki niat untuk naik bus saja.

Baca Juga: Mengenal Sosok Jamaluddin Al Afghani, Pembaharu dan Pendiri Pan Islamisme

Benar saja, ketika ada bus lewat. Gus Muwafiq langsung melambaikan tangan hendak naik. Baru saja mau naik, tanpa tahu penyebabnya, si kondektur langsung tempeleng (memukul) wajahnya.

Gus Muwafiq pun nggak jadi naik. Kejadian seperti itu terjadi berulang kali. Setiap hendak naik bus pasti langsung ditempeleng.

Akhirnya ia sadar bahwa memang harus jalan kaki untuk menziarahi makam Walisongo yang terletak di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa barat.

Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Pembuluh Darah secara Mudah dan Alami

Singkat cerita, Gus muwafiq menyelesaikan riyadhoh ziarah ke makam Walisongo selama 3 bulan lamanya.

Setelah itu, ia kembali pulang ke pondok. Begitu pulang, oleh temannya ia ditanya sari mana saja karena tidak kelihatan selama 3 hari.

Mendengar pertanyaan temannya itu, Gus muwafiq muda kaget. 3 hari? Bagaimana ceritanya? Padahal ia pergi ziarah makam Walisongo dengan berjalan kaki selama waktu 3 bulan.

Baca Juga: Mungkinkah Manusia Bisa Menipu Tuhan? Begini Jawaban Abu Nawas

Selama 3 bulan itu, ia merasakan kehidupan normal lihat matahari terbit dan tenggelam. Bagaimana bisa?

Dari kisah tersebut, menunjukkan bahwa sejak masih muda, Gus Muwafiq sudah diberikan kelebihan oleh Allah SWT.

Sehingga mesikpun tanpa sadar, kyai gondrong ini sudah memiliki keramat wali dengan melipat dan memanjangkan waktu.

Baca Juga: Telur Rebus Sangat Baik untuk Pengidap Anemia

Baginya terasa 3 bulan, tapi bagi temannya baru 3 hari. Dan tentu saja, pengalaman yang dialami Gus Muwafiq terjadi atas kuasa dan kehendak Allah SWT.

Demikianlah Kisah Gus Muwafiq dalam pengembaraannya menuruti perintah sang guru ziarahi makam Walisongo hanya dengan berjalan kaki. Sholu 'ala nabi Muhammad.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah