Baca Juga: Kenali 6 Buah-buahan yang Bagus untuk Kesehatan Mata
Gus muwafiq tentu saja menguasai jurus-jurus dunia persilatan dan juga lihai dalam bermain atau memainkan pedang.
Kisah ini terjadi saat Gus Muwafiq masih berusia antara 15-16 tahun. Saat itu Gus Muwafiq muda diperintahkan oleh kyainya untuk berziarah ke Walisongo dengan berjalan kaki.
Sebagai seorang santri, Gus Muwafik tidak bisa menolak. Di tengah perjalanan Gus Muwafiq merasa kecapekan hingga memiliki niat untuk naik bus saja.
Baca Juga: Mengenal Sosok Jamaluddin Al Afghani, Pembaharu dan Pendiri Pan Islamisme
Benar saja, ketika ada bus lewat. Gus Muwafiq langsung melambaikan tangan hendak naik. Baru saja mau naik, tanpa tahu penyebabnya, si kondektur langsung tempeleng (memukul) wajahnya.
Gus Muwafiq pun nggak jadi naik. Kejadian seperti itu terjadi berulang kali. Setiap hendak naik bus pasti langsung ditempeleng.
Akhirnya ia sadar bahwa memang harus jalan kaki untuk menziarahi makam Walisongo yang terletak di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa barat.
Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Pembuluh Darah secara Mudah dan Alami
Singkat cerita, Gus muwafiq menyelesaikan riyadhoh ziarah ke makam Walisongo selama 3 bulan lamanya.