Kisah Seorang Santri Bodoh tapi Taat yang Mencari Nabi Khidir AS

- 22 Agustus 2022, 11:40 WIB
Kisah Seorang Santri Bodoh tapi Taat yang Mencari Nabi Khidir AS
Kisah Seorang Santri Bodoh tapi Taat yang Mencari Nabi Khidir AS /Ilustrasi/YouTube/Lensa Aswaja/

PORTAL MAJALENGKA - Nabi Khidir merupaka salah satu nabi yang belum banyak orang ketahui secara mendalam.

Kisah Nabi Khidir bisa dipelajari, terlebih mengenai kehidupannya yang masih berlangsung sampai saat ini. 

Nabi Khidir menjadi salah satu utusan Allah SWT yang hingga kini keberadannya masih menjadi misteri.

Baca Juga: Hilangnya Kekek Habib Luthfi bin Yahya Dibawa Nabi Khidir AS Selama 9 Tahun

Dilansir portal Majalengka dari kanal YouTube Faspun Channel.

Dikisahkan di sebuah pesantren yang berada di Indonesia terdapat satu santri yang sangat bodoh dalam hal ilmu namun santri ini sangat takzim kepada kyainya.

Pada suatu saat putri dari Sang Kiai tersebut jatuh sakit, ia sudah berobat kemana-mana tapi penyakitnya tak kunjung sembuh.

Baca Juga: SIKAP KEWALIAN Syekh At Tirmidzi Murid Nabi Khidir ketika Marah, Tak Terduga

Sang Kiai bingung harus kemana lagi mencarikan obat untuk menyembuhkan Sang Putri. Suatu ketika Sang Kiai mendengar suara entah dari mana asalnya.

"Obat yang dapat menyembuhkan putrimu dibawa oleh Nabi Khidir As"

Sontak Sang Kiai langsung tersadar dan berkata, "Bagaimana aku bisa menemui Nabi Khidir sedangkan aku harus menjaga putriku".

Baca Juga: MISTERI AIR AINUL HAYAT Nabi Khidir dan Dajjal Minum Air ini Hingga Hidup Abadi, di Manakah Sumbernya?

Seketika Sang Kiai langsung teringat dengan salah satu santrinya yang sangat takzim kepada beliau, tanpa berpikir panjang Sang Kyai memanggil santri tersebut.

"Wahai Fulan kemarilah ucap sang santri. "ia Kyai" jawab sang santri, "Sekarang kamu pergi temui Nabi Khidir dan mintalah obat untuk putriku" ucap kyai.

Perintah Sang Kiai tanpa berpikir panjang, sang santri pun langsung bergegas berangkat untuk menemui Nabi Khidir.

Namun beberapa langkah kemudian sang santri dalam hati berkata, "Sungguh saya belum tahu Nabi Khidir As, lantas bagaimana saya akan mengetahuinya" ungkap dalam hati santri tersebut.

Kemudian sang santri kembali menemui Sang Kiai dan bertanya, "Assalamualaikum wahai Kyai mohon maaf, sungguh saya belum pernah berjumpa dengan Nabi Khidir, lantas bagaimana saya akan mengetahuinya?" tanya santri tersebut.

"Kamu ikuti saja sungai di dekat pondok ini, Nabi Khidir berbaju serba putih", jawab Sang Kiai.

"Baik Kyai Saya berangkat sekarang Assalamualaikum", kyainya itu menjawab "ia wahai fulan Waalaikumsalam".

Lantas santri tersebut langsung berangkat tanpa keraguan sedikitpun, di dalam hatinya Ia hanya mengharap Ridho dari Sang Kiai.

Santri itu berjalan menyusuri sungai yang berada di dekat Pondok dan tak lama kemudian, santri tersebut melewati sebuah kuburan tua.

Lalu tiba-tiba terdengar suara, "Apakah kamu ingin menemui Nabi Khidir" sang santri pun kaget dan berkata, "Siapa kamu"?

"Saya kuburan, Jika kamu mau menemui Nabi Khidir, tolong sampaikan kepada beliau, mengapa saya disiksa di alam kubur," ucap sang kuburan. "Baiklah nanti akan saya sampaikan", jawab sang santri.

Selang beberapa saat ia berjalan dan menemui sebuah pohon jambu yang berbuah lebat, saat ia berjalan melewati pohon jambu tersebut.

Tiba-tiba terdengar suara, "Apakah kamu ingin menemui nabi khidir"? dan kedua kalinya ia kaget dan kemudian berkata, "Siapa kamu? tanya sang santri.

"Saya pohon jambu, Jika kamu ingin bertemu dengan Nabi Khidir, tolong sampaikan kepada beliau.

Saya ini berbuah lebat dan buah saya manis, namun mengapa tidak ada satupun orang yang berani mengambilnya" ucap pohon tersebut. "Baiklah nanti akan saya sampaikan", jawab sang santri.

Tak lama kemudian, sang santri bertemu dengan sebuah sumur tua dan saat ia berjalan melewatinya, tiba-tiba terdengar suara yang sama seperti sebelumnya.

"Apakah kamu ingin bertemu dengan Nabi Khidir" sang santri pun langsung merasa heran dan berkata, "Siapa kamu"? tanya santri tersebut.

"Saya sumur tua, Jika kamu ingin bertemu dengan Nabi Khidir tolong sampaikan kepada beliau, air saya ini jernih dan segar namun mengapa penduduk di sekitar sini, tidak mau menggunakannya"ucap sumur tua tersebut.

"Baiklah nanti akan saya sampaikan", balas sang santri tersebut.

Hari demi hari pun berganti, minggu demi Minggu pun sudah berlalu, bulan demi bulan juga terlewatkan, sampai tahun demi tahun sudah tak terhitung.

Akan tetapi ia belum juga bertemu dengan Nabi Khidir.

Hingga ia merasa lelah dan hampir putus asa, namun disisi lain ia teringat pesan sang Kiai, seketika Ia pun bersemangat dan melanjutkan pencariannya.

Sang santri pun melanjutkan perjalanan dan terus mencari-cari, dimanakah Nabi Khidir berada.

Tak lama kemudian, ia melihat dari kejauhan ada seseorang yang berpakaian serba putih sama seperti yang telah dikatakan Sang Kiai, tak berpikir panjang Ia pun langsung berlari dan menjumpai beliau.

Kemudian ia bertanya, "Apakah engkau Nabi Khidir"?tanya sang santri tersebut. "ia saya Nabi Khidir" Jawa beliau.

Santri tersebut sangat senang dan bahagia, hingga air matanya pun menetes. Ia terus menciumi tangan Nabi Khidir lalu berkata.

"Alhamdulillah akhirnya saya bisa bertemu dengan engkau wahai Nabi Khidir, maksud saya kesini adalah atas perintah Kiai saya, untuk meminta obat kepada engkau demi kesembuhan putri beliau" ucap sang santri tersebut.

Nabi Khidir pun menjawab, "Hanya bisa sembuh apabila ia dinikahkan" ucap Nabi Khidir.

"Baiklah Nabi Khidir Nanti akan saya sampaikan kepada beliau", jawab sang santri.

Ia pun teringat saat di perjalanan, ada yang meminta tolong kepadanya dan ia pun bertanya lagi kepada Nabi Khidir.

"Maaf wahai Nabi Khidir, saat ditengah perjalanan tadi aku berjumpa dengan sebuah kuburan tua dan orang di dalamnya selalu disiksa oleh malaikat, apakah penyebabnya wahai Nabi Khidir", tanya sang santri.

"Ia merupakan Kiai besar dan terkenal akan tetapi ia, tidak mau mengamalkan ilmunya. sehingga ia, terus-menerus disiksa oleh malaikat, siksaannya bisa selesai apabila ia memberikan semua ilmunya kepadamu" jawab Nabi Khidir.

Sang santri itu pun bertanya lagi, "Saya tadi juga bertemu dengan pohon jambu yang berbuah sangat lebat, akan tetapi tidak ada satupun orang yang berani mengambilnya dan memakannya, apakah penyebabnya Wahai Nabi Khidir"?

"Di dalam pohon jambu tersebut, terdapat sebuah pusaka yang sangat sakti. apabila ia ingin buahnya diambil dan dimakan oleh seseorang, maka ia harus memberikan pusaka tersebut kepadamu", jawab Nabi Khidir.

Santri itu bertanya untuk yang keempat kalinya, "wahai Nabi Khidir, saya tadi juga berjumpa dengan sebuah sumur tua yang airnya sangat jernih dan segar, namun tidak ada satupun penduduk yang mau mengabilnya, apakah penyebabnya di dalam sumur tua tersebut"?

"Terdapat sebuah harta karun yang sangat banyak, jika airnya ingin dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, maka ia harus memberikan semua harta karun tersebut kepadamu", jawab Nabi Khidir.

"Baiklah wahai Nabi Khidir, saya sangat berterima kasih kepada engkau Nabi Khidir, maksud dan tujuanku kesini sudah terpenuhi.

"Saya mohon pamit dan semua yang engkau katakan, akan saya sampaikan dengan sebenar-benarnya", balas sang santri.

"Baiklah nak, semoga kepatuhan Mu kepada Kiai mu, membawa keberkahan kepadamu" kata Nabi Khidir.

"Amin ya robbal alamin" ucap sang santri.

Akhirnya sang santri pun kembali ke pondok dengan merasa senang dan bahagia, ia pun menyampaikan semua pesan Nabi Khidir kepada kuburan tua, pohon jambu dan sumur tua tersebut.

Alhasil santri tersebut mendapatkan ilmu kesaktian dan harta yang banyak.

Sesampainya di pondok, santri yang lain dan kyainya merasa heran, karena melihat penampilannya sangat berbeda dari sebelumnya, lalu santri itu langsung bergegas menemui Sang Kiai.

"Assalamualaikum wahai Kyai," ucap sang santri, Sang Kiai nya itu menjawab dan bertanya,

"Waalaikumsalam siapakah engkau"? tanya sang kyai.

"Saya adalah santri yang engkau utus, untuk menemui Nabi Khidir", jawab sang santri tersebut.

"Alhamdulillah... Subhanallah.. Apa itu kamu wahai Fulan, Terus bagaimana hasilnya", tanya Sang Kiai dengan perasaan senang.

"Kyai kata Nabi Khidir, Sang Putri bisa sembuh apabila dinikahkan dengan seorang," jawab sang santri.

Sang Kiai, langsung termenung dan berkata, "dengan siapa aku harus menikahkan putriku"?tanya sang Kyai. dan tanpa berpikir panjang ia langsung berkata, kepada santri tersebut, karena beliau berpikir bahwa santri ini kelihatan sangat berilmu.

Sang Kiai bertanya, "apakah kamu mau saya nikahkan dengan putriku wahai Fulan anak"?ucap kyai.

"Jika menurut kiai itu yang terbaik, maka saya siap wahai Kyai", jawab sang santri tersebut dan akhirnya santri tersebut, menikah dengan anak dari Sang Kiai.

Itulah sebuah kisah dari seorang santri yang sangat patuh kepada kyainya, semoga kisah ini bisa menjadi pengajaran serta bermanfaat untuk kita semua. amin ya robbal alamin wallohu'alam bishowab.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah