Pada tanggal 10 September 19455 Jepang mengumkan penyerahan pemerintahan kepada sekutu, tentu saja hal itu berarti menganggap pemerintah Indonesia tidak ada.
Sejak tanggal 16 September 1945 serombongan orang Belanda dibawah pimpinan Van Der Plas, bekas Gubernur Hindia Belanda di Surabaya ikut mendarat dengan kapal perang Inggris Camberland yang dipimpin Laksamana Muda WR Patterson mewakili Laksamana Lord Louis Mountbatten, panglima sekutu di Asia Tenggara.
Para kyai yang mengetahui peristiwa demikian tentu tidak tinggal diam mereka langsung membuat gerakan.
Baca Juga: Keunikan Tiang Bendera Sang Saka Merah Putih Saat Upacara Proklamasi Kemerdekaan 1945
KH Saifudin Zuhri sendiri menceritakan bahwa dirinya menggelar rapat Consulate NU daerah Kedu di kediaman mertuanya yang juga dia tinggali di Purworejo.
Kegiatan tersebut digelar atas perintah dari Kyai Wahab Hasbullah yaitu saat mengikuti penggemblengan di Jombang.
Saat itu Kyai Wahab Hasbullah atang bersama anaknya Muhammad Wahib dan langsung menaiki podium guna menyampaikan pidato.
Kyai Abdul Wahab Hasbullah meminta kepada 200 Nahdliyyin yang mengikuti pelatihan tersebut agar lekas kembali ke daerah masing-masing guna mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
“Saya intruksikan saudara-saudara segera pulang ke daerah-daerah untuk menyusun perjuangan mempertahankan Memerdekaan Indonesia. Allahu Akbar. Walillahil Hamdu,” tegas KH Wahab.