Baca Juga: Raja Jin dan Pasukan Setan Meminta Amalan Kepada Habib Luthfi bin Yahya Wali Allah
Namun, pemberian nama pada anjingnya itu merupakan sindiran akibat ketidakpuasan terhadap pejabat yang tidak memiliki kepedulian kepada masyarakat dan lebih membela Belanda sebagai bangsa kafir.
Hal ini membuat para pejabat kerajaan yang pro Belanda juga masyarakat awam agama Islam bingung dan menjadi bahan pembicaraan, karena Syekh Mutamakkin memelihara anjing.
Padahal di dalam Alquran Anjing itu diharamkan, begitu pula dengan pejabat yang namanya sama dengan anjing Syekh Mutamakkin, menjadi marah besar.
Hal inilah yang menjadikan pejabat setempat tersinggung dan menuntut balas. Sehingga pada akhirnya Mbah Mutamakkin ini dihukum dengan hukuman dibakar. Namun atas pertolongan Allah, api tidak mampu membakar tubuh beliau karena beliau tidak bersalah.
Keramat lainnya, beliau juga mampu berbicara dengan dan bersahabat dengan bangsa jin dan memiliki ratusan santri dari kalangan jin dan manusia di pondok pesantren yang diasuhnya.
Keramat lainnya yaitu pada suatu hari tepatnya hari Raya Idul Adha kurang satu bulan, Syekh Mutamakkin ingin pergi haji ke Mekah namun tidak memiliki waktu yang panjang jika harus naik kapal laut.
Maka jalan satu-satunya adalah dengan menggunakan jin agar cepat sampai, niatan itu terkabul salah satu jin dari sekian ratus muridnya menyatakan bersedia mengantarkan pulang-pergi dari Tuban sampai ke Mekah.
Berangkatlah Syekh Mutamakkin ke punggung Jin hingga ke negeri Mekah untuk menunaikan ibadah haji selama beberapa hari.