Network
PORTAL MAJALENGKA - Karomah Habib Luthfi bin Yahya sudah tampak sejak masa kecilnya, tepatnya di usia 13 tahun.
Habib Luthfi bin Yahya saat itu sedang menjadi santri dan sudah memiliki karomah, sesuatu yang diluar nalar manusia.
Kisah karomah tersebut disampaikan Abuya Uci, ulama asal Banten dalam sebuah ceramahnya seperti dilansir dari kanal YouTube Imda Muhamad.
Baca Juga: Gus Miftah Ungkap Siapa Habib Luthfi bin Yahya: Jika Ada yang Menghina Rentetannya Panjang!
Berikut kisah Habib Luthfi bin Yahya atas karomah yang dimiliki saat masih menjadi santri di usia 13 tahun.
Abuya Uci menceritakan, saat itu Habib Luthfi bin Yahya berusia 13 tahun dan mondok di Benda Kerep, Cirebon.
Pada masa itu keadaan di pesantren masih hutan belantara sehingga sebagian santri Benda Kerep takut keluar malam.
Baca Juga: KETAJAMAN MATA BATIN Mbah Moen, Dua Habib Dibuat Terpana oleh Karomah Sang Wali
Namun berbeda dengan Habib Luthfi bin Yahya.
Disaat santri lain tidak ada yang berani berkeliaran, justru Habib Luthfi bin Yahyapergi ziarah.
Padahal saat itu, siapapun santri dilarang ziarah di malam hari karena ditakutkan ada bahaya harimau.
Baca Juga: Gus Miek Tiup Wajah Wanita Cantik di Klub Malam, Hingga Sebabkan Ia Tak Henti Menangis Hingga Pagi
Namun Habib Luthfi bin Yahya tidak ada yang bisa melarang dan tetap bersikeras untuk ziarah.
Singkat cerita Habib Luthfi bin Yahya pergi ziarah di malam hari sendirian.
Ternyata kekhawatiran itu terjadi, di tengah perjalanan Habib Luthfi bin Yahya dihadang seekor harimau.
Namun, karomah terjadi saat itu.
Bukannya menerkam harimau tersebut tidak menyentuh Habib Luthfi bin Yahya sama sekali. Bahkan satu helai rambut pun utuh.
Justru terjadi hal yang tidak disangka, harimau tersebut mengulurkan tangannya mengajak jabat tangan (salaman) kepada Habib Luthfi bin Yahya.
Karomah lainnya adalah, Habib Luthfi bin Yahya di usia 14 tahun ziarah ke Cirebon seorang diri.
Sesampainya di lokasi, pintu makbaroh terbuka dengan sendirinya.
Itulah diantara karomah beliau yang mana beliau merupakan salah satu ulama kharismatik di Indonesia.
Sebagai juru dakwah, pengasuh Majelis Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Jawa Tengah ini juga sering diundang untuk mengisi acara kajian Islam di berbagai daerah.***
