Konon, cinta mereka berdua tak direstui oleh Sunan Muria. Sang ayah telah merencanakan puterinya itu dinikahkan dengan salah seorang muridnya yang lain.
Baca Juga: Ketika Wali Songo Disuguhi Makanan Beracun, Kini Menjadi Kuliner Populer di Cirebon
Sunan Muria berusaha keras, agar mereka berdua tak saling berkomunikasi.
Sunan Muria menugaskan Bagus Rinengku menumpas para perompak yang kerap mengganggu masyarakat sekitar Muria.
Dengan tugas ini, Raden Bagus Rinengku tidak punya waktu untuk bertemu denga Dewi Nawangsih.
Namun Raden Bagus Rinengku terbukti berhasil menaklukkan para perompak itu, bahkan salah satu di anta ranya berhasil diinsyafkan dan menjadi pengikut setianya. Alkisah, perompak yang berhasil diinsyafkan ini bernama Kyai Mashudi.
Tidak berhasil dengan cara pertama, Sunan Muria memerintahkan sang murid untuk menunggu padi yang telah menguning agar tak dirusak hama burung, masyarakat sekitar menyebutnya “tunggu manuk”.
Selang beberapa hari, Sunan Muria mengunjungi Raden Bagus Rinengku di Masin, memasti kan tugas yang diperintahkan itu telah dijalankan dengan baik. Namun, sesampai di Masin, Sunan Muria dikejutkan dengan kondisi padi yang porak-poranda, rusak oleh hama burung.
Ternyata Raden Bagus Rinengku hanya menunggui sawah itu namun ia membiarkan para burung memakan dan merusak padi.
“Kanjeng Sunan memerintahkan hamba untuk menunggu padi, Saya sudah menunggu padi ini,” Raden Bagus Rinengku membela diri ketika dimintai pertanggungjawaban oleh sang guru.