Tidak percaya dengan penjelasan anak buahnya, Nahkoda kapal itu pun mengecek sendiri, ternyata di sana memang ada sebuah peti yang indah.
Sang Nahkoda memandangi peti unik dan indah itu dengan seksama. Karena penasaran Ia membuka kotak peti itu dan alangkah terkejutnya Sang Nahkoda dan para awak kapal ternyata dalam peti itu terdapat bayi mungil, montok dan rupawan.
"Bayi siapakah ini? Siapa orang tua yang tega membuang bayinya ke tengah laut?," tanya Sang Nahkoda.
Tak satupun dari anak buahnya yang menjawab, mereka hanya memandangi bayi kecil itu dengan rasa haru.
Sang Nahkoda bisa memastikan bahwa peti itu milik Bangsawan yang biasa digunakan untuk menyimpan barang berharga.
Ia juga sangat gembira karena dapat menyelamatkan jiwa si bayi mungil itu. Namun Ia juga mengutuk orang yang tega membuang bayi itu ke tengah lautan tersebut.
"Sungguh orang yang tidak berkeprimanusiaan," gumamnya.
Kemudian, Nahkoda kapal itu memerintahkan awak kapal untuk melanjutkan pelayaran ke Pulau Bali. Namun perahu tidak dapat bergerak maju.
Anehnya ketika kapal itu diputar dan diarahkan ke Gresik ternyata kapal itu dapat maju dengan pesatnya.
Setelah sampai di Gresik sang Nahkoda segera menghadap ke pemilik kapal seorang janda kaya, Nyai Ageng Pinatih.