Tetapi oleh Bhre Narapati selaku pihak dari Wikramawardhana Wirabumi diburu. Dalam perburuan itu Bhre Wirabhumi tertangkap dan kepalanya dipenggal oleh Bhre Narapati.
Kepala Bhre Wirabhumi dibawa ke Majapahit untuk kemudian dicandikan di Lung. Candi makamnya di sebut Grisapura.
Dalam pertempuran sengit itu, tidak kurang dari 170 orang prajurit utusan dari Kaisar China yang dibawa Laksamana Cheng Ho sedang berada di Blambangan ikut terbunuh karena salah paham.
Wikramawarddhana kemudian mengirim utusan untuk meminta maaf kepada Kaisar China atas insiden itu.
Menurut Groeneveldt dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya, Compiled from Chinese Sources, Kaisar China menyesali kejadian itu.
Baca Juga: Begini Cara Keramat Wali Abah Guru Sekumpul Mendeteksi Uang Haram
Namun sang Kaisar kemudian meminta ganti rugi sebesar 60.000 tail emas, tetapi ganti rugi itu hanya dibayar 10.000 tail emas oleh Wikramawarddhana, dan sisanya dibebaskan oleh Kaisar.
Setelah Perang Paregreg selesai, ternyata Majapahit masih dihadang sejumlah pemberontakan terutama saat Wikramawarddhana mangkat digantikan oleh putrinya, Rani Suhita. *