Muhammad Najihan Atho'illah merupakan santri asli Nganjuk yang tinggal di Bandar Surabaya.
Kisah ini diceritakan tim Rescue Ambulans Indonesia yang bernama Zeus Agung Nugroho. Ia ikut melakukan pendampingan jenazah Nyai Lilik dari rumah sakit hingga rumah duka, yaitu Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri.
Baca Juga: Inilah Prioritas Pelamar pada Pengadaan PPPK Guru 2022 dalam PermenPANRB No. 20/2022
Dalam kisahnya, Tim Rescue Ambulans mengaku mendapati pengalaman luar biasa. Sejak prosesi di rumah sakit, selama perjalanan, hingga tiba di pondok, tercium aroma wangi yang sangat luar biasa.
Bahkan ini dirasakan juga oleh seluruh timnya yang mendampingi jenazah hingga ke rumah duka.
Menurut Zeus pengalaman unik ini sangat berbeda jika dibandingkan saat dirinya menjalankan tugas-tugas pendampingan jenazah sebelumnya.
Baca Juga: KERAMAT WALI, Seekor Lembu Berbicara Kepada Syekh Abdul Qodir Jailani
Sementara itu, Najihan merasa sangat kehilangan atas wafatnya Ibu Nyai Lilik.
"Mautul alim mautul alam, meninggalnya orang alim itu sama dengan matinya alam dunia," katanya.
Najihan teringat akan sebuah ucapan para guru-gurunya di Madrasah Pondok pesantren dulu.