Mereka harus memperoleh keterangan lengkap mengenai kebiasaan Sunan Giri. Untuk itu keduanya menyamar menjadi penduduk biasa dan bertanya kepada para santri tentang kebiasaan Sunan Giri.
Pada suatu malam setelah memperoleh cukup dan tahap kedua Senopati pilihan tersebut berhasil menyusup ke wilayah Giri Kedaton.
Keduanya bersembunyi di sebuah kolam yang biasa digunakan Sunan Giri untuk mengambil air wudhu guna melaksanakan sholat tahajud. Langkah dia terhenti manakala melihat dua orang menghadangnya di tepi kolam.
Kedua senopati telah siap-siap dengan kerisnya yang terhunus, namun sungguh aneh tubuh kedua Senopati itu mendadak menggigil ketakutan .
Ada Perbawa Agung yang keluar dari pribadi Sunan Giri, pembawa aneh itu yang melumpuhkan otot, tulang dan sendi mereka. “Kalian ini mau apa,” tanya Sunan Giri.
Aneh mereka hendak berbohong tetapi justru lidahnya mengatakan hal yang sebenarnya dan mengakui tujuan mereka datang ke sana.
“Kami adalah utusan Prabu Girindrawardhana yang ditugaskan untuk membunuh Kanjeng Sunan,” jawab keduanya kompak dengan gemetar.
“Kalau begitu laksanakan perintah Raja kalian itu,” ujar Sunan Giri dengan tenangnya.