Setelah berpikir keras, akhirnya Mbah Hasyim punya ide. Ia datangi kembali Mbah Kholil di kamarnya.
Mbah Kholil, kali ini Mbah Hasyim mengeluarkan suara sedikit tegas dan keras bagai orang marah Mbah Hasyim bertanya.
"Apakah benar saya dianggap Kiai sebagai guru?" Tanya Mbah Hasyim pada Mbah Kholil.
Mbah Kholil awalnya bingung,
"Iya memang benar. Kamu adalah guru saya". Balas Mbah Kholil.
"Kalau begitu saya perintahkan Mbah Kholil untuk meninggalkan kamar ini dan segera pindah ke kamar yang sudah dipersiapkan.
Berikut juga dengan makanan Mbah Kholil akan diantarkan ke kamar. Jadi Mbah Kholil tidak perlu ikut antre bersama santri yang lain.
Cucian akan dicucikan, tidak perlu antri kamar mandi. Ini bukan permintaan seorang santri kepada kiainya, tapi perintah seorang kiai kepada santrinya" kata Mbah Hasyim tegas.
Mendengar itu Mbah Kholil terkejut, lalu berdiri dan menuruti perintah “guru”-nya
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah. Pertama, walaupun kita sudah mendapat kehormatan dan kedudukan dari keahlian/keilmuan tertentu
Maka kita tidak boleh gengsi untuk belajar bidang yang bukan keahlian kita dari orang lain.