Saat itu, gelar Al-Faqih dipersembahkan untuk orang yang hapal 2.000 hadits shohih, gelar Assyaikh hapal semua hadits dari riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Sedangkan gelar Hadratus Syekh adalah gelar untuk penghapal Kutubus Sittah, Hapal hadits dari Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Turmudzi, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.
Baca Juga: Hasil Didikan Para Wali dan Sunan Ampel Menjadikan Sunan Kalijaga Sebagai Wali Nyentrik
Hal itulah yang membuat Mbah Kholil Bangkalan Madura, ulama yang sangat alim dan merupakan guru dari banyak Ulama Seperti,
1. Kiai Ma'shum Lasem (ayah dari Kiai Ali Maksum Krapyak),
2. Kiai Wahab Chasbullah Jombang,
3. Kiai As'ad Syamsul Arifin Situbondo,
4. Kiai Bisri Syansuri Jombang,
5. Kiai Munawir Krapyak,
6. Kiai Hasyim Asy'ari. Dan masih banyak lagi santri dari Mbah Kholil Bangkalan Madura ini.
Mendengar Mbah Hasyim Asy'ari pulang dari tanah suci Makkah, dengan gelar Hadrotus syekh. Membuat Mbah Kholil Bangkalan Mendatangi Mbah Hasyim Asy'ari ke Tebuireng, Jombang.
Maksud kedatangan Mbah Kholil Bangkalan sendiri yaitu ingin belajar dan mengaji ilmu hadits pada Mbah Hasyim Asy'ari.
Kedatangan sang Guru Mbah Kholil Bangkalan yang ingin mengaji pada Mbah Hasyim Asy'ari membuat kaget dirinya.
Segala hal dipersiapkan di Pondok Pesantren Tebuireng untuk menyambut sang guru mulia oleh Mbah Hasyim Asy'ari.