Tampaknya, proses ber-khalwat (semedi) Sunan Kalijaga tidak hanya dilakukan di tepi kali dekat hutan Jatiwangi, tetapi juga dilakukan di Kalijaga, Cirebon.
Disebutkan bahwa di dusun Kalijaga itu, Raden Said ber-khalwat (bersemedi) bersama dua orang temannya dengan cara berendam di dalam air sungai (jaga kali) hingga dia dinyatakan sebagai orang sakti dan berganti nama menjadi Kalijaga.
Baca Juga: Macan Tutul Hendak Terkam Seorang Habib, Beruntung Mbah Kholil Cucu Sunan Gunung Jati Datang
Dari proses berkhalwat yang dilakukan oleh Raden Said di beberapa tempat berbeda, ilmu yang ingin diperolehnya
adalah iman hidayat, sukma yang luhur atau insan kamil.
Dalam sumber yang lain, bergurunya Syekh Malaya (gelar lain Sunan Kalijaga) kepada Sunan Bonang, yang merupakan perintah Sunan Ampel kepada putranya, Sunan Bonang, juga digambarkan dalam perjalanan di atas perahu di tengah rawarawa bersama Lemah Abang (Syekh Siti Jenar), di atas perahu itu Sunan Bonang mengajarkan wejangan adiluhung yang bersumber dari al-Qur’an, di antaranya Ilmu sangkan paraning
dumadi dan pancamaya.
Semua ajaran Islam Sunan Bonang mampu diterima Sunan Kalijaga dan menjadikan ia sebagai pendakian yang mampu merebut hati rakyat kecil.
Selain itu, Sunan Kalijaga melakukan proses Islamisasi melalui pendekatan kultur budaya. Dimana Budaya dijadikan alat untuk mengajak masyarakat Jawa untuk masuk Islam.
Salahsatunya melalui Wayang, kala itu hiburan rakyat yang paling digandrungi adalah Wayang. Kemudian Sunan Kalijaga masuk didalamnya dan mendakwahkan Islam melalui Wayang.
Bahkan setiap masyarakat yang ingin menonton Wayang diwajibkan membawa dua kalimat syahadat. ***
Sumber : Berbagai Sumber