Tepatnya di madrasah Halawifin. Di samping ulama sufi yang terkenal semasa hidupnya, ternyata Imam Al Jazuli juga seorang juru damai.
Berapa kali beliau terlibat gerakan damai, terlibat sebagai pihak yang melakukan rekonsiliasi jika ada kelompok yang hendak berseteru.
Menurut beberapa penulis sejarah, semua tidak akan terjadi jika beliau tidak memiliki keramat dan kharisma dalam dirinya. Kekuatan Syekh Imam Al Jazuli diceritakan muridnya bernama al-Suhaili.
“Sang guru wafat pada salat subuh dalam keadaan sujud. Entah dalam rakaat pertama atau yang kedua,” tutur al-Suhaili.
Baca Juga: Akhirnya Perampok Kejam Itu Sungkem Minta Ampun kepada Guru Sekumpul, Kisah Karomah Wali
Ulama berbeda pendapat, yang pasti penulis kitab Dalailul Khairat itu wafat dalam keadaan sujud. Termasuk yang menjadi perbedaan sejarawan adalah tahun kewafatannya.
Pendapat pertama mengatakan bahwa Imam Al Jazuli wafat pada tahun 875 Hijriyah, dan pendapat kedua menyebut beliau wafat pada tahun 609 Hijriyah.
Namun kedua pendapat ini dianggap lemah, dalam Idzhar al-Kamal disebut bahwa dua pendapat tersebut dianggap salah. Yang benar dan konon pendapat ini dianggap kesepakatan ulama adalah tahun 870 Hijriyah tepatnya pada bulan rabiul awal.
Imam Al Jazuli wafat sebab efek racun yang menimpa dirinya. Makam tempat peristirahatan terakhir Syekh Jazuli pada awalnya bukan di Marrakesh.