Permintaannya pun dikabulkan, kemudian Abu Mu'allaq berwudhu dan sholat 4 rokaat.
Di pengujung sholatnya, detik-detik akhir sujudnya ia berdoa agar Allah melindungi keselamatan jiwanya dari si perampok.
Tak selang berapa lama, datanglah pengendara kuda dengan tombak yang diletakkan lurus sejajar tepat di antara kedua telinga kuda yang ia kendarai.
Sadar akan kehadiran pengendara misterius itu, si perampok bersiap diri. Akab tetapi apa boleh buat, si pengendara kuda itu lebih lincah dan lihai.
Perampok pun akhirnya terbunuh. Usai duel maut, pengendara itu mendekati wali Abu Mu'allaq.
Dengan rasa penasaran dan penuh keheranan ia bertanya kepada pengendara misterius, siapakah gerangan dirinya?
Pengendara misterius menjawab, "Berdirilah, aku adalah malaikat dari langit keempat. Aku mendengar suara bisikan di pintu-pintu langit pasca doa pertama yang engkau panjatkan,"
"Setelah doa keduamu, aku mendengar keributan di antara penghuni langit. Pada pamungkas doamu, aku menerima kabar bahwa itu adalah doa dari hamba yang meminta pertolongan. Lantas akupun meminta Allah agar mengeksekusi si perampok," ujar malaikat itu.***