"Mohon petunjuk pak Kiai," kata Polisi.
Sang Kiai Mendengar secara seksama dengan sorot mata yang tajam. Sesaat kemudian, wali Mbah Kholil Bangkalan memanggil santrinya dan menyuruhnya untuk membeli obat pencuci perut.
Dengan sigap, santri itu pun melaksanakan perintah wali Mbah Kholil Bangkalan. Beberapa saat kemudian, santri itu kembali dengan membawa obat pencuci perut.
Selanjutnya obat tersebut diserahkan kepada Polisi itu.
"Ayo minum obat pencuci perut ini," perintah wali Mbah Kholil Bangkalan.
Tentu saja hal tersebut membuat Polisi itu terbengong-bengong, ia tidak habis pikir mengapa diberi obat pencuci perut.
"Kenapa aku disuruh minum obat ini? apa hubungannya dengan pencarian penjahat?," tanya Polisi dalam hati.
Namun dengan tekad bulat, akhirnya Polisi itu meminum obat pencuci perut itu juga. Setelah selesai minum, Polisi itu langsung disuruh pulang oleh wali Mbah Kholil Bangkalan dengan menggunakan kendaraan umum.