SUBHANALLAH! Pemuda Sebatang Kara ini Disholatkan Oleh Banyak Wali Allah dan Malaikat

- 3 Juli 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Wali
Ilustrasi Wali /SS YouTube Penerus Para Nabi

PORTAL MAJALENGKA - Pada zaman dahulu, ada seorang pemuda sholeh yang ternyata orang tersebut merupakan wali Allah.

Hal itu seperti yang dituturkan oleh Abu Abdillah, seorang dari golongan tabiin bahwasanya ada seorang pemuda sholeh yang tinggal di dekat rumahnya.

Pemuda yang ternyata wali Allah itu sangat pendiam. Salah satu yang paling menonjol dari perilakunya adalah saat adzan pemuda itu langsung datang ke masjid.

Baca Juga: KEWALIAN GUS DUR Dipanggil Sunan Gunung Jati dan Disambut Para Abdi Dalem Saat Akan Temui Habib Luthfi

Tetapi setelah selesai sholat ia langsung pulang ke rumahnya. Hal itu berlangsung berulang-kali. Tentu apa yang dilakukan oleh si pemuda itu menjadikan Abu Abdillah sangat penasaran.

"Saya berharap ia berbicara atau meminta bantuan kepadaku," ucap Abu Abdillah dalam hati.

Memang, pemuda itu tak pernah berkomunikasi sama sekali, dan ini menjadi sesuatu yang misterius serta membuatnya penasaran.

Namun pada suatu hari pemuda itu tiba-tiba menyapanya:

Baca Juga: INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya

"Wahai Abu Abdillah, apakah anda memiliki mushaf yang bisa saya pinjam?," pinta pemuda tersebut.

Pertanyaan itu membuat Abu Abdillah kaget, ia senang bukan kepalang karena pemuda itu mulai berkomunikasi dan minta tolong kepadanya.

Maka segeralah Abu Abdillah mengambil mushaf dan langsung diberikan kepadanya. Setelah menerima mushaf itu, si pemuda berkata, "Hari ini akan terjadi sesuatu,"

Haripun berganti, namun pemuda itu tidak kunjung hadir di masjid seperti biasanya. Abu Abdillah penasaran dan berpikir ada sesuatu yang menimpa si pemuda.

Baca Juga: Ratusan Orang di Majalengka Dukung Anies Jadi Presiden 2024: Berprestasi dan Terbukti

Ia pun lantas mendatangi rumah si pemuda itu. Betapa terkejutnya Abu Abdillah ketika membuka pintu rumah si pemuda ia tampak tidur dengan mendekap mushaf, terlihat pula ember pembersih dan kain.

Pemuda itu tampak tidak bergerak sama sekali ketika Abu Abdillah datang. Karena penasaran, Abu Abdillah pun mendekati si pemuda.

"Innalillahi," ucap Abu Abdillah.

Ketika melihat pemuda itu telah meninggal, Abu Abdillah pun memberitahukan kepada tetangga kabar duka itu. Setelah berembuk, akhirnya si pemuda akan dimakamkan besok pagi.

Baca Juga: HUTAN KERAMAT Petilasan Prabu Siliwangi, Kelak Jadi Wilayah Kekuasaan Prabu Kian Santang dan Sunan Gunung Jati

Semalaman Abu Abdillah termenung, ia baru tahu bahwa pemuda tersebut hidup sebatang kara, bahkan tidak memiliki kain kafan.

"Bagaimana ini?," pikir Abu Abdillah.

Akan tetapi, tiba-tiba ia melihat kain kafan di mihrab masjid.

"Alhamdulillah," ucap Abu Abdillah.

Melihat adanya kain kafan tertata rapi tersebut, ia pun dengan perasaan senang sembari membawanya kain kafan itu ke rumah si pemuda.

Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76 Undang Tokoh Lintas Agama Indramayu, Ketua DPRD: Semoga Polisi Semakin Profesional

Abu Abdillah sangat yakin bahwa kain kafan utuh itu untuk si pemuda, karena tidak ada orang lain yang meninggal di daerah itu di hari yang sama.

Kemudian Abu Abdillah kembali ke masjid untuk menunaikan sholat shubuh. Namun usai sholat ia dikejutkan dengan adanya beberapa ulama seperti Tsabit Al Banani, Malik bin Dinar, Habib Al Farizi, dan Shalih.

Dengan sedikit bingung, Abu Abdillah berkata:

"Ada apa yang membuat anda semua melakukan sholat shubuh di masjid ini?,"

Salah satu di antara mereka menjawab, "Katanya ada tetanggamu yang meninggal?,"

Baca Juga: Mabes Polri Gelar Doa Lintas Agama pada HUT Bhayangkara Ke-76 untuk Bangsa Indonesia Lebih Baik Lagi

"Ya, seorang pemuda yang sering sholat di masjid ini," jawab Abu Abdillah.

"Tolong antar kami ke rumahnya," ungkap salah seorang di antara para ulama itu.

Sesampainya di rumah si pemuda, sufi besar Malik bin Dinar menyingkap penutup wajah pemuda tersebut. Betapa terkejutnya ia karena sangat kenal dengan wajah pemuda tersebut.

"Sesungguhnya engkau adalah seorang pemuda yang ketika kediamanmu di sebuah tempat telah diketahui, maka engkau akan pindah ke tempat yang lain," ungkap Malik bin Dinar.

Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76, Kapolres Bekasi Adakan Program Bedah Rutilahu

Rupanya pemuda itu sangat dikenal oleh para ulama, ia merupakan seorang sufi dan wali yang tidak ingin identitasnya dikenal banyak orang.

Sejenak kemudian, Malik bin Dinar berkata, "Pakaikan kain kafan yang saya bawa ini," kata Malik bin Dinar.

Namun yang lain juga menawarkan kain kafannya. Menanggapi hal itu, Abu Abdullah kemudian berkata, "Masya Allah, sepanjang malam saya memikirkan siapa yang bisa menyiapkan kain kafan untuk pemuda ini. Ternyata kalian semua membawanya," kata Abu Abdillah.

"Namun sebelum shubuh tad, aku melihat cahaya dari arah mihrab, ketika ku hampiri ternyata ada kain kafan yang tertata rapi di sana," ujarnya.

Baca Juga: Mengapa Hari Raya Idul Adha 1443 H di Indonesia dengan Arab Saudi Berbeda? Begini Penjelasannya

"Masya Allah, kalau begitu pakaikan kain kafan itu, karena itu adalah kain kafan dari malaikat," kata mereka serempak.

Keajaiban tidak berhenti di situ, seperti Uwais Al Qarni, saat jenazah dibawa keluar rumah terlihat manusia dalam jumlah yang sangat banyak. Mereka siap mensholati dan mengantarnya ke pemakaman, tetapi tidak diketahui dari mana mereka datang.

Kematian adalah rahasia Allah yang tidak seorangpun tahu kapan akan terjadi. Akan tetapi atas kehendak dan seizin Allah bisa saja seseorang tahu hari kematiannya.

Baca Juga: Gadis Asal Tasikmalaya Nyasar di Majalengka, Sudah 3 Bulan Lari dari Rumah Cari Pacar yang Dikenal via Medsos

Seperti halnya pemuda tadi, ketika meminjam mushaf dia berkata bahwa hari ini akan terjadi sesuatu seolah-olah dia mengetahui dan mempersiapkan hari kematiannya dan mungkin juga memberi kabar isyarat kepada Abu Abdillah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Nurus Sholeh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x